Mohon tunggu...
Surobledhek
Surobledhek Mohon Tunggu... Guru - Cukup ini saja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Memberi tak harap kembali

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerbung | Back Street Korban Pembunuhan (3)

2 Februari 2020   11:31 Diperbarui: 3 Februari 2020   11:41 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maka satu persatu berkas kejahatan yang berkaitan dengan kasus perkosaan, pembunuhan, dan perampokan di sekitaran Gang Rumpun diteliti.

Briptu Siska adalah polisi wanita yang sangat cekatan. Selain cantik, kecerdasannya banyak mendapat acungan jempol rekan-rekannya.

Tak sedikit kasus yang mulanya sulit dipecahkan mampu terbuka di tangannya. Briptu Siska juga ahli IT. Sebagian besar kasusnya terbuka karena pelacakannya terhadap media sosial yang digunakan korban.

++++

Seminggu telah berlalu. Keluarga Tiwi kembali berjalan normal. Rona kesedihan masih tergambar, terutama wajah Ibu Tiwi. Kehilangan anak cewek yang amat dicintai. Dalam kondisi mengenaskan.

Keluarga besar Tiwi satu persatu pamit pulang ke rumah masing-masing. Dengan janji akan ikut menyelidi apa pun yang terkait dengan kematian Tiwi. Mulai dari media sosial yang Tiwi ikuti. Berhubungan dengan siapa saja. Juga kapan terakhir Tiwi menggunakan media sosial. Berkomunikasi dengan siapa saja.

Dukungan keluarga besar Tiwi sangat membantu menghibir ibunya. Walau kesedihan kehilangan anak memang tak mudah lenyap.

"Bu, kita harus sabar. Mungkin musibah yang menimpa kita ini ada hikmahnya." kaya ayah Tiwi pada ibunya suatu ketika.

"Tapi mengapa harus Tiwi, Pak? Mengapa keluarga kita?" protesnya sambil sesenggukan menahan tangis.

"Ibu ingat tidak? Tiwi itu anak cewek kita satu-satunya. Makanya kita sayang. Kita manjakan. Kita terlalu bebas membiarkannya bergaul dengan cowok."

"Tapi kan Tiwi mampu menjaga diri, Pak?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun