Mohon tunggu...
Ronaldo Tengker
Ronaldo Tengker Mohon Tunggu... Penulis - Writer

The Author of: The Unconditional Love (2012), Beautiful Exchange (2013), Everlasting Love (2015), FriendShape (2015), The One I Love (2016), Romeo and Julio (2017), The Unconditional Love 2 (2021), You Only Love Once (soon)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

"Hard to Say Hello"

30 Juni 2019   08:22 Diperbarui: 30 Juni 2019   08:30 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Rainhard," Rainbow memanggil Rainhard dnegan lirih, sambil duduk kembali, berhadapan dengan Rainhard.

"Ada apa, Bo?' Rainhard mengembangkan senyumnya, mungkin dia akan mengajakku ke suatu tempat, setelah makan malam ini, batin Rainhard.

"Aku mau berbicara sesuatu..." Rainbow menggantungkan kata-katanya setinggi ubun-ubunnya. Rainhard mengernyitkan dahi, sepertinya sesuatu yang serius.

"Bicaralah." Rainhard lagi-lagi mempersilakan Rainbow.

"Ada seseorang yang ingin bertemu denganmu saat ini." Rainbow tertunduk lesu. ketika mengatakan hal itu.

Rainhard terasa seperti orang bodoh saat itu, dia tidak mengerti dengan perkataan Rainbow.

"Halo, Rainhard." Sapa seorang gadis dari belakang Rainhard.Tak perlu waktu yang banyak untuk mencerna suara yang memanggilnya barusan. Dia sudah megerti. Rainhard tak sempat menolehkan kepalanya, gadis yang tadi memanggilnya, sekarang sudah berada di sampingnya, duduk pada kursi yang ada di sebelah Rainhard.

Rainhard tak mau membalas ucapan Halo pada gadis itu, iya, dia adalah Cloudy, gadis yang mengkhianatinya, gadis yang membuatnya seperti pecundang di masa lalu. Saat ini Rainhard ingin ditelan bumi saja, dia benar-benar tak ingin menemuinya.

"Setidak beri aku kesempatan aku untuk berbicara, karena setelah ini, aku tak akan mengganggu kehidupanmu." Cloudy sepertinya benar-benar serius dengan perkataannya. Namun Rainhard tak ingin memandang mata gadis pembawa sial itu. Entahlah apa yang terjadi padanya, dia baru saja bahagia bersama Rainbow, namun beberapa menit kemudian seperti dijatuhkan ke lantai paling dasar.

Air mata tak terasa menggenang di pelupuk mata Rainhard.

"Maaf sebelumnya, karena aku menggunakan Rainbow, dia memang temanku, tapi, aku tak ingin mencampuri urusan temanku, aku ke sini untuk menemuimu sekali lagi. Ketahuilah satu hal, aku tak memaksamu untuk kembali padaku, tapi, setidaknya aku ingin mengucapkan maaf padamu. Aku memang jahat padamu. Aku tak layak menjadi pendampingmu, maka dari itu, aku ingin kamu tahu, bahwa aku mengaku salah, aku tahu aku bodoh, aku tak ingin ini terulang pada pasanganku di masa mendatang..."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun