Mohon tunggu...
Ronaldo Tengker
Ronaldo Tengker Mohon Tunggu... Penulis - Writer

The Author of: The Unconditional Love (2012), Beautiful Exchange (2013), Everlasting Love (2015), FriendShape (2015), The One I Love (2016), Romeo and Julio (2017), The Unconditional Love 2 (2021), You Only Love Once (soon)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Santa & Claus (Cerpen Natal)

25 Desember 2015   06:32 Diperbarui: 25 Desember 2015   08:16 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Terima kasih…. terima kasih… terima kasih…” ucapku berulang-ulang sambil menundukkan kepala dalam-dalam kepada cowok itu.

“Tidak usah seperti itu, saya senang membantumu…” ujarnya sambil lalu, dia menutup kaca mobilnya dan segera tancap gas, karena lampu lalu lintas sudah menunjukkan lampu hijaunya.

Mataku berair ketika melihat uang seratus ribuan itu. Aku membauinya, mengusap-usapkan ke pipiku, aku bersyukur kepada Tuhan, karena telah mengirimkan malaikatnya untukku, dan memberiku uang seratus ribu ini. aku bisa makan hari ini, tetapi, aku tidak berpuas begitu saja, ketika lampu merah aku kembali menjajakan koranku, yang tinggal bersisa beberapa saja.

​​​​​​***

 Siang hari sudah datang, panasnya terasa menyengat, membakar kulitku yang kecoklatan, Dengan hati yang bahagia aku memasuki sebuah restoran cepat saji, sudah lama sekali aku tidak memakan ayam goreng yang besar dan enak. Terakhir kali aku memakan ayam goreng, 12 tahun yang lalu, aku sudah lupa bagaimana rasa ayam goreng.
​Dengan bergegas aku segera melihat sekeliling dan berjalan dengn langkah yang cepat menuju tempat pemesanan ayam goreng di restoran cepat saji itu. Aroma gurih ayam goreng sudah tercium olehku, sejak aku memasuki pintu masuk tadi. Aku melihat deretan menu yang ada di meja kasir.

​"Selamat siang, mau pesan apa, mas?” tanya pramusaji restoran dengan ramah, dia melihatku dan memasang senyumnya, senyum terpaksa lebih tepatnya. Karena dia pasti agak jijik melihat penampilanku yang kumal dan dekil itu.

“Saya mau pesan yang Paket Satu, mbak, yang ayamnya ada dua, nasi dan soda…” kataku dengan cepat, lalu aku merogoh saku dan mengambil uang seratus ribuan yang diberi oleh cowok kaya tadi.
​Pramusaji restoran cepat saji itu segera menghitung harganya di meja kasir dan segera menyebutkan nominal harga. Tanpa berpikir panjang aku menyerahkan uang seratus ribuan itu ke pramusaji restoran. Aku menelan ludah, sudah membayangkan ayam goreng yang gurih dan renyah memasuki mulutku, memanjakan lidahku dengan rasanya yang luar biasa enak. Pramusaji restoran segera memberi kembaliannya dan mengucapkan terima kasih kepadaku. Lalu aku menunggu pesananku datang.

Tidak sampai 10 menit, pesanan ayam gorengku sudah tiba, pramusaji restoran yang lainnya menaruhnya di atas piring yang ada di nampan, dan aku segera membawanya, berhati-hati agar tidak jatuh, pandanganku hanya terfokus kepada ayam goreng yang ada di nampanku tanpa memandang jalan yang ada di depanku.

Tanpa aku sadari, ada orang yang berjalan, berlawanan denganku, aku masih asyik melihat ayam gorengku, hingga orang yang berjalan dari depanku, menabrakku, hingga aku terjengkal, ayam goreng, minum dan nasiku berhambur ke lantai restoran, orang yang aku tabrak tadi mengumpat kesal, dia terlihat marah.

“Maaf, saya tidak tahu.” ujarku sembari mengambil ayam gorengku yang jatuh di lantai.

“Jalan itu dilihat pakai mata!” kata orang itu, usianya kira-kira akhir 40-an. Aku meminta maaf sekali lagi. Sepertinya dia tidak terima dengan kelakuanku. Hingga terjadi keributan kecil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun