Kemudian sopir mengumumkan bahwa Bunga Padang hanya berhenti sebentar di terminal itu dan akan segera melanjutkan perjalanan menuju kota kecamatan di wilayah utara. Atas informasi dari sopir itu, maka Rangga Mone dan teman-temannya, tetap mau ikut bus Bunga Padang. Julens Rehi Bula juga ikut bus ini, karena ternyata ia tidak pusing lagi dalam perjalanan tadi.
Satu setengah jam perjalanan Bunga Padang tiba di kota kecamatan wilayah utara. Rangga Mone dan teman-temanya turun. Di sini mereka berpisah, karena kampung halaman mereka berbeda arah.
Rangga Mone dan Julens Rehi Bula serta beberapa teman mereka, segera pindah kendaraan. Mereka naik bus tua bernama Tanjung Karoso, rute arah kecamatan wilayah barat. Mereka akan menempuh perjalanan sekitar satu setengah jam lagi.
Menjelang sore, Rangga Mone tiba di kampung halamannya. Orang tua dan adik-adiknya tampak sangat gembira. Maklum enam bulan baru jumpa lagi.
*****
Keesokan sore hari, Rangga Mone bertandang ke rumah sahabatnya. Gadis remaja cantik mungil, adik kelasnya di SMP. Waktu itu, teman-temannya mengira itu pacarnya. Sahabatnya ini juga sahabat dekat Tari Mbuku.
"Hai, selamat sore. Kapan kamu tiba," sapa Rendi Mete, ketika melihat wajah Rangga Mone nongol di rumahnya.
"Selamat sore juga. Saya baru tiba kemarin sore," kata Rangga Mone.
"Saya dengar kamu juara juga di SMA. Kamu memang hebat. Profisiat ya," lanjut Rendi Mete.
"Ahhh, biasa saja. Kamu tahu dari mana?" tanya Rangga Mone.
"Siapa lagi, kalau bukan dari Tari Mbuku," jawab Rendi Mete menggoda sahabatnya. Karena ia tahu betul sahabatnya itu sangat suka Tari Mbuku.