Salam sayang dari dr Sofia dan tim medis di Kalimantan.
Seketika hatiku benar-benar hancur membaca isi pesan dari Sofia, air mataku tumpah ruah pendirian dan semangatku luruh redam, sempat ingin marah pada Tuhan kenapa harus anak dan suamiku yang menjadi korban. Aku disini berjuang kenapa Tuhan tak memberiku kesempatan untuk bertemu kembali dengan anak dan suamiku, 5 bulan tak bertemu bahkan hanya untuk sekedar melihat peristirahatan terakhirnya pun aku tak bisa. Napasku kian sesak detak jantungku tak berfungsi normal hingga aku jatuh tak sadarkan diri. Setelah perasaanku mulai tenang dan aku sudah bisa menetralkan emosiku aku kembali membuka ponsel ada kiriman beberapa foto dari dr Sofia.
Isi pesan dan foto dari dr Sofia
Ini foto, kemarin Mas Raihan memintaku untuk mengirimkannya padamu, ia sempat akan memberimu kejutan dan semangat melalui sebuah puisi yang ia buat khusus untuk istri yang paling ia cintai. Ini aku kirim puisi terahir dari mas Raihan ya Meer semoga ini bisa mengobati kesedihan kamu.
Begitu pesan dari dr Sofia aku pun membaca puisi dari Mas Raihan. Puisi Mas Raihan berhasil membuat bulir beningku luruh lagi, dalam keadaan sakitpun kamu masih tetap romantis Mas, insya Allah aku ikhlas kamu pergi mas karena hidup memang perihal ditinggalkan atau meninggalkan dimana semua ada pengorbanan. Terima kasih Mas kamu terus menjaga buah cinta kita hingga kini Ave memilih ikut
pergi bersamamu terus jaga buah cinta kita ya Mas sampai aku menyelesaikan semua urusan dunia dan akhiratku sampai nanti Allah menyuruhku pulang dan bertemu kalian.
**********************S E K I A N********************
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI