Mohon tunggu...
R Jannah
R Jannah Mohon Tunggu... Jurnalis - Pembelajar

Menuliskan apa yang terpikirkan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Saudade

7 Oktober 2020   10:04 Diperbarui: 7 Oktober 2020   10:18 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Wiuu ... wiu ... wiuu, bunyi sirine ambulan semakin jelas terdengar begitu tahu tujuannya akan ke rumah sakit tempat ku bertugas. Lariku semakin kencang karena aku yang akan memeriksanya diawal pasien datang.

"Dokter Meera, segera ke ruangan ya," perintah Dokter Hexsa.

"Baik Dok."

Setelah usai memeriksa dan menyiapkan kebutuhan isolasi untuk pasien positif Covid-19. Aku sempat berbincang-bicang dengan dr. Hexsa Orion,Sp.PD. dokter muda spesialis penyakit dalam. Kita membincangkan tetang kejadian di Surabaya bagaimana akibat ketidak kejujuran pasien itu membuat fatal hingga membuat banyak dokter terinfeksi dan ada perawat yang meninggal hingga pemakamannya ditolak dengan warga sekitar.

*****

Sungguh miris bukannya dirangkul malah diasingkan. Plis bagi yang mempunyai gejala sama seperti ciri-ciri terpaparnya Covid-19 dan yang baru bepergian dari luar Negeri atau daerah harus jujur pada tenaga medis, jangan takut jujur karena kejujuran anda sama saja bakti anda pada Indonesia tercinta tapi kebohongan kalian itu akan membunuh banyak orang meskipun dengan cara tidak langsung.

26 Juni 2020

Sejak sore tadi pikiranku gundah, ingin menelpon kerumah tapi belum ada waktu karena aku masih begitu sibuk dengan tugas di rumah sakit. Jam tepat menunjukkan pukul 01:30 ku lihat ponsel ada 20 panggilan tak terjawab dan 10 panggilan vidio pun tak terjawab tak lain dari suamiku. 

Aku semakin bertanya-tanya kenapa sebanyak itu Mas Raihan menghubungiku? adakah hal penting atau hanya sekedar ingin melepas rindu? tak menunggu waktu lama aku segera menghubungi balik Mas Raihan melalui panggilan vidio. Satu kali nihil tak ada jawaban, apa mungkin sudah tidur karena sudah larut malam. Beberapa menit kemudian setelah berkali-kali ku telpon akhirnya Mas Raihan mengangkat.

"Assalamualaikum sayang, maaf lama mas tadi sudah tidur."

"Walaikumsalam, lho Mas, kok kayak di rumah sakit? Mas kenapa?" dengan rasa khawatir aku terus memperhatikan seluruh ruangan yang terlihat dari ponselku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun