Mohon tunggu...
R Jannah
R Jannah Mohon Tunggu... Jurnalis - Pembelajar

Menuliskan apa yang terpikirkan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Saudade

7 Oktober 2020   10:04 Diperbarui: 7 Oktober 2020   10:18 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Iya sayang, Mas lagi di Rumah Sakit, tadi Mas menghubungimu berkali-kali ya ini, mau ngasih tau kalau Mas sekarang dirawat," jelas Mas Raihan.

"Mas, sakit apa? Terus Ave sama siapa?" Mas jangan bikin khawatir deh," aku terus mencecar Mas Raihan dengan berbagai pertanyaan.

"Kamu tenang ya, jangan panik. Mas sama Ave positif Covid-19."

"Mana mungkin, Mas dan Ave terpapar dari mana? Mas itu di rumah terus nggak kemana-mana kan?" aku masih belum percaya dengan pernyataan Mas Raihan.

"Kemarin Galih teman kantor Mas silaturahmi ke rumah, pas Mas tanyain dia abis bepergian keluar daerah atau nggak jawabnya nggak jadi, ya Mas bolehin kerumah. Terus besoknya si Ave demam sama sesak napas juga jadi aku bawa ke Rumah Sakit sekalian aku juga minta dites Covid-19 ternyata hasilnya kami berdua positif terinfeksi."

"Ya Allah, kenapa Mas Galih jahat banget nggak mau jujur kalau abis bepergian keluar daerah, Mas gimana dengan Ave aku ingin melihatnya, di sini ada anak-anak juga terinfeksi, aku sedih melihatnya. Sekarang anakku yang terpapar, aku tak bisa merawat bahkan melihat pun tak bisa," aku terus menyalahkan diriku yang tak bisa diandalkan keluarga di saat anak dan suamiku terpapar Covid-19 aku tak bisa merawat mereka lantaran aku ada di Jakarta dan mereka ada di Kalimantan.

"Percayalah sayang kami akan selalu baik-baik saja di sini banyak tim medis yang berjuang sepertimu, kamu di Jakarta tenang saja Mas dan Ave akan segera membaik. Kamu terus semangat ya, menjadi garda terdepan buat Indonesia tercinta ini," Mas Raihan terus memberiku semangat.

Air mataku kian luruh, hati kian riuh semangat mulai rapuh ketika virus menyerang suami dan anakku, mereka salah satu alasan kenapa aku ada di Jakarta untuk membantu menyembuhkan luka Ibu Petiwi tercinta. 10 hari sudah suami dan anakku dirawat tiba-tiba aku mendapat kabar dari Sofia ia salah satu temanku yang kebetulan merawat Mas Raihan saat isolasi.

*****

Pesan singkat dari dr Sofia

Hay Meera tetap semangat dan jangan putus asa ya, jaga dirimu baik-baik di Jakarta, maafkan aku yang tidak bisa menjaga suami dan anakmu. Dengan berat hati aku sampaikan ini padamu hari ini suami dan anakmu telah berpulang ke pangkuan Tuhan maafkan kami tim medis yang tidak bisa menyelamatkan orang-orang terkasihmu. Semoga Surga tempat Mas Raihan dan Averroes. Dan semoga kamu selalu diberi ketabahan dan kesabaran oleh Tuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun