Mohon tunggu...
Nusantara Rizky
Nusantara Rizky Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis aktif baik cerpen, puisi, dan berbagai artikel di berbagai media Kalau di beranda kamu menemukan nama Nusantara Rizky Jangan lupa di sapa dan follow Semoga semua karya saya menginspirasi, menyenangkan dan menghibur

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pertemuan Keluarga

4 September 2024   12:34 Diperbarui: 4 September 2024   12:37 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kamu kenapa ingin acara itu batal?" tanya Putri sedikit tegas.

"Iya, kenapa sih kak?" tanya Selvi yang muncul dari arah dapur.

"Nggak papa, kasihan sama Pakde saja."

"Saya akan mengadakannya, dan mungkin tepat 40 hari Widya," kata Putri

Haidar tidak berkomentar apa-apa dirinya langsung kembali ke kamar dan memikirkan untuk menggunakan cara lebih ekstrim lagi. Menurutnya cara tersebut adalah yang terbaik sehingga semua orang tidak akan pernah tahu.

Lelaki itu mengambil handphone, kemudian menulis sebuah pesan, "Kak kamu harusnya bisa sadar, kalau pertemuan ini itu khusus untuk anak dan cucuk Trah Soedarmo Dwi Aji, kamu bukan bagian dari kami, ingat itu!"

Menerima pesan itu Putri hanya tersenyum lalu meninggalkan handphone, walau ketegarannya berlapis tetapi aiir matanya turun karena mengingat kenyataan pahit dan memori kelam masa lalu. Saat seperti inilah dirinya sangat merindukan Widya yang selalu mampu memberikan ketenangan disaat seperti ini.

Ardan pergi ke kamar Widya, diantara semua saudara memang lelaki ini merasakan kehilangan paling dalam. Dirinya duduk di meja kerja kakaknya dan membuka beberapa laci, kemudian menemukan sebuah kotak berisi flashdisk dan pesan untuk memutarnya saat pertemuan nanti.

Selvi masuk ke kamar itu, dirinya terkejut melihat Ardan disana. Dengan refleks lelaki itu, menyembunyikan flashdisknya kemudian berkata, "Kenapa kamu masuk kesini?"

"Kak Ardan sendiri kenapa juga ada disini?" tanya Selvi tetapi tidak di jawab Oleh Ardan

Selvi duduk di kasur Widya dan menyentuh bantal sampai selimut, saat lengah itu Ardan berhasil membawa flashdisknya. Kemudian, Keduanya mengenang bagaimana sosok Widya yang benar-benar bisa menjadi pengganti orang tuanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun