"Eh iya Bil, nanti kita nginep di Villanya om Wisnu aja, lumayan kan, ga perlu ngeluarin banyak budjet,"
"Mantap lah, liburan sekolah healing,"
"Halah healing apaan Bil? orang kita mau bantu Romi, kaya wawancara gitu bukan si?" Tanya Manda dambil mencuci tangannya diwastafel.
"Gataulah, aku kan anak IPA," balasnya sambil mengikat rambutnya asal.
"Yehhh, kan anak IPA juga kudu tau Bil, nanti aku hubungin dulu Sinchan,"
"Ijal Man, bukan Sinchan,"
"Iya, iya, Ijal,"
Setelah selesai dengan urusan kamar mandi, merekapun kembali ke kelas, memasuki kelas yang sangat ribut, karna sedang jamkos. Bila kembali membuka sketch booknya, lalu memandangi gambarnya beberapa saat. Bila kembali mengambil pensil mekaniknya lalu tanpa sadar, objek yang ia amati tadi, hadir kembali. Rambut yang terurai panjang, dengan senyum merekah, namun tatapan mata yang kosong menjadikannya hal yang unik untuk Bila, ah tidak, Nabila maksudnya.
Nabila memainkan pensilnya diatas kertas hingga gambarnya yang ia buat hampir selesai, memberikan detail-detail yang halus, hingga titik terkecil. Manda yang mengamati tingkah Nabila segera pergi mengambil air yang ada di pojok kelasnya, lalu memberikannya pada Nabila.
"BIL SADAR BIL!" Ucap Manda menggoyangkan tubuh Nabila.
"Eno, panggil Pak Ahmad No! CEPETAN, BILA KESURUPAN!"