Mohon tunggu...
Rival RisvanNugraha
Rival RisvanNugraha Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - siswa SMAN 1 padalarang

Hi lets be friend

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Desa Mati

1 Maret 2022   15:03 Diperbarui: 1 Maret 2022   15:03 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Merekapun berlari sekuat mungkin keluar dari rumah tersebut, dan semua penduduk desa berubah seperti mayat hidup, ada yang berlumuran darah, dan juga tubuh yang tidak utuh. Tiba-tiba Bila terhenti, membuat Manda semakin panik dan terpaksa menggusur Bila. Lalu Romi pun menggendong Nabila, dan berlari sekuat mungkin.

"Hah, hah, capek, ga kuat!" Seru Manda.

"Sedikit lagi Man, kita harus keluar dari sini!!"

"Kaki aku sakit!"

"Rom, bantu Manda Rom, semua warga kampung sini ngejar kita,"

Merekapun berlari, dan menuju mobil Ijal, terparkir dilahan kosong tanpa ada warung, segera memasuki mobil dan pergi dari tempat itu. Seketika Nabila pingsan, sambil menangis. Mereka keluar dari desa tersebut, dan menuju jalan besar.

"TERNYATA WARUNG ITU GA NYATA!" Seru Ijal.

Adzan Ashar berkumandang, mereka memberhentikan mobilnya di sebuah masjid, Ijal mengendong Bila masuk kedalam masjid, lalu ada pak Ustadz yang menghampiri mereka.

"Ada apa ini?"

"Teman kami kerasukan pak!"

"Innalillahi, kamu ambil air minum, biar bapak doakan,"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun