"Pak, tadi liat anak kecil pake baju biru ga? pake celana selutut?" Tanya Bila penasaran.
"Anak kecil? baju biru?" Petugas itu berfikir sejenak "Kayanya itu Aldi deh,"
"Aldi?" Ucap Bila, Manda, Ijal, dan Romi.
"Iya, anak kecil yang meninggal tertabrak lima tahun lalu," keempatnya dibuat syok dengan perkataan petugas itu, bagaimana bisa? anak yang sudah meninggal duduk bersama diantara mereka.
"Ko bisa pak?" Tanya Ijal.
"Jadi dulu itu, ada anak kecil, yang masuk toilet sana," sambil menunjuk toilet, yang ditunjuk anak tadi. "Nah anak itu tanya, pergi jam berapa? kata orang tuanya jam setengah lima mereka lanjut perjalanan, nah pa keluar dari toilet orangtuanya ninggalin dia, dia coba kejar, tapi naasnya, pas dia kejar sampai tengah jalan tol, ada truk yang nabrak dia, trus dia mati terlindas ban depan truk itu, orangtuanya baru sadar, ternyata yang dia bawa bukan anaknya melainkan sosok lain, jadi orangtuanya balik lagi dan menyesal." Penjelasan petugas tersebut membuat semua menatap Bila.
"Oh gitu ya pak, makasih ceritanya," ucap Romi.
"Iya Den, sama-sama," petugas itu pun melanjutkan pekerjaannya.
"Man, berarti yang aku liat tadi?"
"Huss, udah ah Bil, jangan dibahas, ayok lanjut lagi," ajak Ijal.
Manda memeluk sahabatnya lalu, masuk kedalam mobil. Sebelum berangkat, Bila mendo'akan anak tersebut agar arwahnya tenang. Bila menatap ke arah jendela, memandangi bunga-bunga dipinggir jalan. Tiba-tiba Aldi melambaikan tangannya pada Bila, dengan wujud aslinya. Tubuh bagian perut berantakan, dan dilumuri banyak darah, wajah pucat tersenyum ke arah Bila. Bila yang kaget langsung memeluk Manda.