“Bukan, cerita bokep!”
Ori dan Jati tertawa, tapi kemudian Jati menghentikan tawanya dan menatap Ori, “Seriusan?”
“Haha. Mupeng banget lo! Tapi ya agak-agak sih, sedikit,” Ori menghembuskan asap rokok dari mulutnya, “Kalian tau Talita kan? Anak Teknik Kimia.”
Genta mengangguk, ekspresinya datar. Entah dia benar-benar paham atau tidak.
“Talita yang bohay tea? Yang sering lewat depan fakultas kita?” tanya Jati dengan antusias.
“Yep, yang mana lagi? Dia itu kan pacaran sama yang namanya Deri, gue nggak tau dia angkatan berapa, tapi yang jelas mereka pacaran lumayan lama,” Ori terdiam sejenak, “Pada suatu malam… mereka lagi mojok di kampus.”
“Sebentar! Mereka suka mojok di kampus?” tanya Jati.
“Iya. Tau sendiri lah, dia kan rada-rada bitchy, pacarannya juga udah bebas banget, entah udah berapa kali mereka gituan di kampus,” jawab Ori.
“Anjrit! Kenapa nggak bilang dari dulu, tau gitu gua rekam mereka pake kamera. Lumayan nambah koleksi,” ucap Jati.
“Ya tapi sekarang mereka udah nggak pernah mojok di kampus lagi. Si Deri juga udah insaf sekarang, rajin ke mesjid dia.”
“Lanjut dong ceritanya,” ucap Genta, memotong obrolan kedua temannya yang mulai keluar topik.