Jonathan hanya tersenyum kecut.
Lalu mereka terdiam. Tidak ada yang tahu kalau keduanya masih penasaran. Yang satu memikirkan, apakah mawar merah yang batal disodorkan itu betul-betul dari Jonathan? Yang lain bertanya-tanya, 'kenapa sih Amanda bikin aku malu waktu itu? Susah payah aku memberinya mawar, tapi dia tidak fokus.'
Tetapi sudahlah. Ini momen bahagia mereka bisa berjumpa lagi meski sejenak. Duhai Natal, bawalah (setangkai) saja mawar itu pergi ... ***
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!