Jonathan hanya tersenyum kecut.
Lalu mereka terdiam. Tidak ada yang tahu kalau keduanya masih penasaran. Yang satu memikirkan, apakah mawar merah yang batal disodorkan itu betul-betul dari Jonathan? Yang lain bertanya-tanya, 'kenapa sih Amanda bikin aku malu waktu itu? Susah payah aku memberinya mawar, tapi dia tidak fokus.'
Tetapi sudahlah. Ini momen bahagia mereka bisa berjumpa lagi meski sejenak. Duhai Natal, bawalah (setangkai) saja mawar itu pergi ... ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!