Mohon tunggu...
Riswan Firmansyah
Riswan Firmansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa aktif UPI

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Filsafat Perbandingan Olahraga dan Seni BAB 10

26 Juli 2024   08:57 Diperbarui: 8 Agustus 2024   11:25 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penonton tertarik pada olahraga karena kesenangan melihatnya dimainkan dengan baik. Namun, seperti yang dikatakan Coetzee, kesenangan ini lebih dari sekadar sensasi kesenangan sesaat. Penulis berpendapat bahwa olahraga yang dimainkan pada level tertinggi menunjukkan kapasitas fisik dan psikologis manusia.

Meskipun tujuan utama olahraga adalah untuk menang dan memberikan kesenangan dan kepuasan bagi para pemain, ketika dimainkan di level atas, olahraga menjadi daya tarik bagi penonton, termasuk penggemar dan fanatik sejati, di satu sisi, dan kaum purist, di sisi lain.

Ketika penonton mengalami hal ini, mereka menonton olahraga dengan cara yang mirip dengan seseorang yang terlibat dalam seni, yaitu memperhatikan keindahannya dan kemampuannya untuk menunjukkan sisi terbaik manusia.

Namun, kita tidak boleh menyamakan pengalaman menonton olahraga dengan pengalaman terlibat dalam seni. Penulis telah menunjukkan banyak perbedaannya. Salah satu perbedaan penting adalah bahwa jangkauan keterampilan, kekuatan, kebajikan, dan bakat yang ditampilkan dalam seni jauh lebih luas daripada yang ditampilkan dalam olahraga.

Sebesar apa pun spektrum kemampuan Federer, dia tidak dapat menampilkannya di lapangan tenis seluas Shakespeare di atas panggung teater. Seni memiliki jangkauan ekspresif yang lebih luas, dan mungkin itulah perbedaan paling signifikan antara olahraga dan seni.

Namun, hal ini memiliki makna yang mendalam: olahraga hanya dapat menunjukkan sebagian dari karakter kemanusiaan kita, sementara seni dapat mengekspresikan keseluruhannya.

Kesimpulan

Analisis komparatif antara olahraga dan seni dalam konteks makna hidup mengungkapkan bahwa kedua bidang ini memiliki potensi signifikan untuk memperkaya pengalaman manusia, meskipun dengan cara yang berbeda dan dengan implikasi jangka panjang yang bervariasi.

Seni, dengan kemampuannya untuk mengekspresikan spektrum luas kepribadian manusia dan bertahan melampaui masa hidup penciptanya, menawarkan bentuk keterhubungan yang lebih kompleks dan tahan lama. Karya seni memungkinkan penghayatan yang mendalam terhadap pemikiran dan emosi seniman, menciptakan jembatan lintas waktu dan budaya. Hal ini memberikan seniman semacam keabadian simbolis dan memungkinkan penikmat seni untuk terhubung dengan kemanusiaan yang lebih luas.

Olahraga, di sisi lain, menawarkan intensitas pengalaman yang unik dan kemampuan untuk menginspirasi melalui pencapaian fisik yang luar biasa. Meskipun sifatnya yang lebih sementara dan berulang dapat membatasi kontribusinya terhadap perasaan kemajuan jangka panjang, olahraga tetap memiliki kekuatan untuk menciptakan momen-momen sublim yang mengingatkan kita akan potensi luar biasa manusia. Olahraga juga memfasilitasi pembentukan ikatan sosial yang kuat, baik di antara para pemain maupun penggemar.

Namun, kedua bidang ini menghadapi tantangan dalam mempertahankan makna seiring waktu. Seniman mungkin menghadapi kesulitan dalam menjaga relevansi karya mereka di tengah perubahan zaman, sementara atlet sering menghadapi transisi yang sulit setelah berakhirnya karir kompetitif mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun