Mohon tunggu...
Aristia PM
Aristia PM Mohon Tunggu... Guru - Hanya seorang guru yang belajar nulis

Skenario terbaik berasal dari takdir Sang Pencipta

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Lorosae | Bab 3 | Berpisah untuk Memulai

4 Januari 2019   20:17 Diperbarui: 4 Januari 2019   21:42 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Ya terus? Bisa ditukar engga ini? Kami khawatir melepas mahasiswi kami di perbatasan"

"Sabar e bapak.. sabar.. Kami diskusi do.."

Menjelang zhuhur, sebuah motor berplat merah masuk ke penginapan. Pengendaranya menggunakan sepatu dan jaket kulit, berkaca mata hitam. Setelah melepas helmnya, dia mendekati dosen-dosen kami. Sepertinya dia meminta izin, sama seperti kepala sekolah yang lain.

Oh, ternyata, lelaki yang baru turun dari motor itu kepala sekolahku! Penampilannya parlente, sambil mengisap rokok sebatang, beliau menghampiri kami. Wajahnya agak sedikit sangar. Aku agak kikuk. Tapi bagaimanapun, aku harus tetap bisa bersikap sopan.

Beliau mengumpulkan guru-guru yang akan bertugas di Amarasi Timur.
"Bapak ibu dong, tunggu sabantar e, oto su dekat."

Aku memasang telinga baik-baik, mencoba mengerti apa yang beliau katakan. Walau kami pernah sedikit tahu tentang Bahasa Kupang, tapi pendengaran kami belum biasa.

Tak berapa lama, oto yang wujudnya lebih mirip mobil angkot warna putih, tiba di penginapan. Kami memasukan barang-barang bawaan ke dalam oto. Sepertinya barang bawaan Nia paling banyak. Kopernya lebih besar dari koperku, belum lagi tas ransel dan tas selempang yang menutupi badannya. Nampak seperti tas berjalan. Wow! Guru tangguh!

Sudah tengah hari, aku melirik jam tanganku. Disini tidak terdengar adzan. Kami harus memperkirakan sendiri waktu adzan pada lima waktu shalat.  

"Maaf, Pak, kira-kira perjalanan ke Amarasi Timur berapa jam ya?", tanyaku kepada kepala sekolah.

"Emm.. Tiga jam mangkali?"

Baiklah, sekarang sudah hampir jam 12 siang. Kalau perjalanan memakan waktu tiga jam, perkiraanku akan sampai di tempat tugas pada waktu asar. Aku harus shalat dulu sebelum memulai perjalanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun