"Ngapain sih laki-laki itu ke sini? Aku capek aku mau istirahat."
"Engga! Dia ke sini ingin dekat dan pengen ngobrol sama kamu. Ini kan yang kamu mau? Dia ingin mengenal kamu lebih jauh. Pokoknya kamu mandi, abis itu temenin dia makan malam. Kamu nggak mau kan ngelihat emak kamu ini sedih?"
Nat menerima ajakan Michael untuk makan malam bersama. Sepanjang perjalanan Michael tidak henti-hentinya membanggakan apa yang dia punya, seperti menyombongkan diri dia yakin Nat akan tergiur dengan apa yang dimiliki Michael namun sepertinya sama saja. Jawabanya tidak. Sepanjang ocehan laki-laki itu Nat lebih banyak diam tanpa menatap lawan bicaranya.
"Kamu kenapa sih, nggak mau ngelihat muka saya? Saya jelek?"
Nat masih diam sampai mobil telah berhenti di parkiran mal. Saking geramnya Michael menyentuh paha Nathalie. Sontak muka marah Nat tertuju pada Micahel. Seperti tatapan membunuh.
"Jangan coba-coba sentuh gue! Gue nggak suka!"
"Saya sudah berikan apa yang kamu dan ibu kamu mau, apa yang semestinya menjadi hak saya, saya berhak atas semua itu."
"Gue bisa pulang sendiri. Ini cuma buang-buang waktu."
Nat keluar mobil dan berjalan kaki melewati jalanan ramai. Wajahnya pucat dan merasa kacau. Dia berhenti di sebuah minimarket dan menelpon seseorang. Sejurus kemudian John datang memarkir motornya dan melepas helmnya. Dilihatnya Nat, hendak menangis dan langsung memeluk John.
"Kita beli minum dulu, ya lo mau makan?"
Nathalie menggeleng. Mereka tengah berboncengan.