"Besok malem Michael mau ke rumah kita lagi, Emak pengen kamu ngobrol dan kenal lebih jauh sama dia. Emak mohon, Cuma ini yang bakal bikin Emak tenang."
Nathalie hanya mengangguk dan mengiyakan apa yang Emak utarakan. Pendiriannya tetap teguh, hatinya selalu berkata kalau tidak ada bagusnya menikahi pria yang belum dikenal dengan berlatar belakang yang tidak disukainya. Apalagi banyak perempuan di sekitarnya tiba-tiba dilamar seorang lelaki kaya dan hidupnya berubah. Pasti saja Emak terobsesi dengan hal itu.
*
Hari berlanjut, di restoran cepat saji tempat bekerja Nathalie. Di sela-sela kesibukannya sebagai kasir, Nathalie ingin sekali bercerita tentang apa yang kini dia alami dan rasakan. Namun hanya ada John salah satu rekan kerjanya yang bertanya kenapa hari ini Nathalie banyak melamun?
"Nat! gue dari tadi manggil elu, kenapa sih ngelamun terus?"
"Gue lagi ada masalah, John." Ucapnya datar.
"Lo mau cerita sesuatu?"
Nathalie mengangguk.
"Pulang kerja di kafe baru di ujung jalan sana ya, gue yang traktir."
"Gaya lo, kayak banyak duit." Timpa Nathalie.
John si baik hati, mukanya ramah terlihat santun namun Nathalie tidak pernah menganggap kalau apa yang dilihatnya pada John benar-benar baik. Bisa saja dia punya karakter lain yang orang lain belum tahu. Tetapi tetap saja John memiliki kharisma yang cukup dan gestur serta komunikasi yang membuat Nathalie betah berteman dengannnya.