"Ya, gue cuma bisa bilang apa pun yang lo pilih, keputusan yang bakal lo ambil nanti itu harus bisa bikin keadaan lo baik tanpa nyakitin siapa pun termasuk diri lo sendiri. Gue doain biar nyokap lo ngerti perasaan lo tanpa ngatur masa depan lo harus gimana."
"Thank you ya John, gue nggak tau harus cerita sama siapa."
__
Petang hari sepulang dari kafe, Nat berdiri sejenak melihat di depan rumahnya sudah terparkir sebuah mobil. Siapa lagi kalau bukan.....
Dengan wajah yang tak enak Nat berdiri di depan pintu dan berusaha untuk tidak melihat ke arah kursi di ruang tengah. Michael menyambutnya dengan meriah.
"Eh anak perawan baru dateng, akhirnya saya bisa melihat wajah kamu lagi."
"Nat, salaman dulu." Emak menyuruh.
"Bukan muhrim."
"Sepertinya ada yang ingin cepat-cepat dihalalkan, nih."
"Nggak penting!" Nat langsung masuk ke kamarnya, Emak menyusulnya.
"Bisa nggak, sih kalau ada tamu sopan sedikit, dia datang ke sini baik-baik, lho."