4. Kurangnya Rangsangan dan Sarana Bermain
Kekurangan alat bermain yang fleksibel atau keberadaan peralatan bermain yang terlalu terstruktur dapat menghambat perkembangan kreativitas. Anak membutuhkan kebebasan untuk mengeksplorasi lingkungan mereka dengan alat-alat sederhana yang dapat digunakan secara multifungsi. Sebaliknya, alat bermain yang sudah didesain dengan tujuan spesifik sering kali membatasi imajinasi anak karena mereka tidak dapat menggunakannya untuk menciptakan sesuatu yang baru. Harlock (1978) menyatakan bahwa eksplorasi melalui permainan adalah fondasi penting dalam membangun kemampuan berpikir kreatif, sehingga orang tua dan lingkungan sekitar perlu menyediakan sarana yang mendukung.
5. Melamun Berlebihan
Meskipun melamun dapat menjadi salah satu bentuk ekspresi kreativitas, melamun yang berlebihan sering kali menjadi mekanisme pelarian dari kenyataan. Anak-anak yang terlalu sering melamun mungkin menghadapi kesulitan dalam beradaptasi dengan lingkungan sosial mereka. Harlock (1978) menunjukkan bahwa melamun yang tidak terkendali cenderung menciptakan jarak emosional antara anak dan lingkungannya. Akibatnya, anak dapat kehilangan peluang untuk mengembangkan hubungan sosial yang sehat, serta sulit untuk membangun kemampuan berpikir yang realistis dan produktif. Jenis lamunan yang mendominasi, seperti lamunan pahlawan menderita atau tokoh imajiner dengan cacat fisik, juga dapat memperburuk perasaan rendah diri anak.
Â
KESIMPULAN
Faktor-faktor pendukung kreativitas meliputi lingkungan rumah yang kondusif, pola asuh demokratis, pendidikan yang memberikan ruang eksplorasi, serta status sosial ekonomi yang mendukung. Sebaliknya, hambatan terhadap perkembangan kreativitas meliputi lingkungan yang otoriter, kurangnya stimulasi, tekanan untuk konformitas, serta sistem pendidikan yang terlalu menekankan hafalan dan disiplin kaku. Dengan memahami faktor pendukung dan hambatan ini, orang tua, pendidik, dan masyarakat dapat menciptakan lingkungan yang merangsang pemikiran divergen dan imajinatif anak sejak dini.Â
Â
Â
Â
Â