"Tapi, Ma---"
"Percayalah! Semua akan baik-baik saja." Mereka berjalan beriringan menuju pintu keberangkatan internasional.
Selama tujuh jam perjalanan udara, Sakura sibuk menuliskan isi hatinya ke dalam buku diary berwarna purple kesayangannya. Ia rindu pada Katara, ia berharap Katara akan membalas suratnya secepatnya.
Aku tidak tahu apa yang terjadi dengannya.
Tiba-tiba menghilang tanpa pesan.
Tiba-tiba menghilang tanpa sebab.
Adakah kata yang membuatnya luka?
Adakah kata yang menghadirkan duka?
Mengapa? Tanpa sebab ia tinggalkan cerita ...
Saat aku berharap banyak, dia menjadi satu-satunya cinta dalam cerita yang menghadirkan aroma berbeda. Aku mencintainya sebagai sahabat. Yang aku harap hadir selalu untuk setiap ceritaku.
Namun, keadaan memang berbeda.