"Aku mau ngupas kates. Cuma itu!"
      "Bohong!" sanggah Darko. "Emak kesakitan kepalanya waktu kamu di dalam."
      "Tidakkk!" Dariah kembali berteriak. Teriakannya justru memancing warga sekitar pasar datang di sekitar rumah Yu Jum.
      Aku mengintip dari balik selendang di kepala Yu Jum. Dalam tidurnya, aku merasakan napas perempuan tua ini naik turun. Dia sama sekali tak terusik suara-suara di luar. Mulut runcingku mengembuskan udara tipis-tipis ke sela-sela rambut ubannya. Berhasil! Yu Jum terlena.
      "Usir Dariah!" teriak Darko.
      "Jangan! Tolong aku!" pinta Dariah.
      "Mau apa lagi?"
      "A-aku minta Yayu membantu Kang Bardi, Dar ...."
      Makin riuh orang mengolok Dariah. Suara di luar membentuk semacam paduan suara yang kompak. Mereka juga meminta istri Bardi itu pergi dari kampung mereka. Kejahatan Bardi memang tak termaafkan, terutama bagi Darko dan Yu Jum.
      "Usir dia!"
      "Iya, usir!"