Mohon tunggu...
susi respati setyorini
susi respati setyorini Mohon Tunggu... Guru - penulis

Pengajar yang gemar menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Biarkan Aku di Sini

24 Maret 2022   06:36 Diperbarui: 24 Maret 2022   07:03 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

            "Ko ...," rintih Yu Jum.

            Darko berhenti dan menoleh ke arah emaknya. Sang emak merintih kesakitan sambil memegangi kepalanya.

            "Pusing, Ko ...."

            "Kita ke Bidan Nur ya, Mak?" ajaknya.

            Yu Jum menggeleng. Matanya tiba-tiba terbuka, lalu menangkap sosok Dariah masih berdiri di dekat dinding. Mata Yu Jum terbelalak ketika dia melihat pisau di tangan Dariah.

            "Ko ... dia mau bunuh kita, Ko ...." Yu Jum histeris. Suaranya keras terdengar hingga keluar rumah. Ada Nopri, Zaenal, dan Barong yang dengan sigap berlari masuk rumah.

            "Ada apa ini? Ko, siapa yang mau bunuh kalian?" tanya Nopri gugup.

            "Dia!" tunjuk Zaenal melihat Dariah meringkuk ketakutan. Pisau yang sedari tadi dipegangnya jatuh ke lantai.

            Aku kembali bergerak dan menggigit bagian kiri kepala Yu Jum. Perempuan tua itu kembali tenang. Napasnya berangsur stabil. Matanya memejam sebelum akhirnya tertidur pulas.

            "Yu Dar! Coba bilang, pisaunya buat apa?" selidik Barong mendekati perempuan istri Bardi.

            Dariah menggeleng berulang-ulang. Dia menangis histeris ketika Zaenal menuduhnya dan terus menyudutkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun