"Ko ...," rintih Yu Jum.
      Darko berhenti dan menoleh ke arah emaknya. Sang emak merintih kesakitan sambil memegangi kepalanya.
      "Pusing, Ko ...."
      "Kita ke Bidan Nur ya, Mak?" ajaknya.
      Yu Jum menggeleng. Matanya tiba-tiba terbuka, lalu menangkap sosok Dariah masih berdiri di dekat dinding. Mata Yu Jum terbelalak ketika dia melihat pisau di tangan Dariah.
      "Ko ... dia mau bunuh kita, Ko ...." Yu Jum histeris. Suaranya keras terdengar hingga keluar rumah. Ada Nopri, Zaenal, dan Barong yang dengan sigap berlari masuk rumah.
      "Ada apa ini? Ko, siapa yang mau bunuh kalian?" tanya Nopri gugup.
      "Dia!" tunjuk Zaenal melihat Dariah meringkuk ketakutan. Pisau yang sedari tadi dipegangnya jatuh ke lantai.
      Aku kembali bergerak dan menggigit bagian kiri kepala Yu Jum. Perempuan tua itu kembali tenang. Napasnya berangsur stabil. Matanya memejam sebelum akhirnya tertidur pulas.
      "Yu Dar! Coba bilang, pisaunya buat apa?" selidik Barong mendekati perempuan istri Bardi.
      Dariah menggeleng berulang-ulang. Dia menangis histeris ketika Zaenal menuduhnya dan terus menyudutkan.