3. Bentuk (Shape):
Permukiman: Bentuk bangunan persegi atau persegi panjang terlihat pada permukiman dengan pola yang tidak selalu teratur.
Jalan: Bentuk jalan berbentuk garis lurus atau melengkung, tergantung pada topografi dan perencanaan wilayah.
Pohon: Bentuk pohon biasanya tidak beraturan, bergantung  sebaran vegetasi dan kontur lahan.
4. Ukuran (Size):
Permukiman: Ukuran bangunan cenderung kecil hingga menengah, tergantung pada jenis permukiman.
Jalan: Jalan utama lebih lebar, sementara jalan kecil di area permukiman memiliki lebar lebih sempit.
Pohon: Ukuran pohon relatif kecil dalam perbandingan dengan bangunan dan jalan, namun cukup besar di area hutan atau vegetasi yang lebih padat.
5. Tekstur (Texture):
Permukiman: Tekstur kasar terlihat di area bangunan yang padat, karena detail bangunan dan atap.
Jalan: Tekstur halus, terutama di jalan utama yang lebih teratur dan rata.
Pohon: Tekstur kasar terlihat pada area vegetasi yang padat, terutama di area yang lebih hijau.
6. Bayangan (Shadow):
Permukiman: Bayangan muncul di sekitar bangunan yang lebih tinggi, memberikan indikasi mengenai bentuk bangunan.
Jalan: Jalan memiliki sedikit bayangan, kecuali di area yang dikelilingi pohon atau bangunan.
Pohon: Bayangan pohon terlihat jelas, terutama pada vegetasi yang lebih tinggi atau kelompok pohon.
7. Pola (Pattern):
Permukiman: Pola permukiman terlihat teratur di area yang direncanakan, sedangkan lebih acak di area rural atau pedesaan.
Jalan: Pola jalan cenderung mengikuti pola grid di area perkotaan, atau mengikuti kontur alam di area pedesaan.
Pohon: Pola pohon cenderung acak, terutama di area yang dekat dengan lahan terbuka atau hutan.
8. Situs (Site):