Permukiman: Memiliki warna yang bervariasi, yaitu merah bata, abu-abu, dan biru yang terlihat pada beberapa bangunan besar.
Jalan: Berwarna abu-abu atau hitam tergantung pada material jalan yang digunakan.
Pohon: Warna hijau dominan pada area yang dipenuhi vegetasi dan pohon.
3. Bentuk (Shape):
Permukiman: Cenderung berbentuk persegi panjang atau segi empat. Beberapa bangunan besar seperti sekolah terlihat dengan bentuk yang lebih teratur.
Jalan: Jalan berbentuk garis yang mengikuti pola grid atau berkelok di beberapa tempat.
Pohon: Bentuk pohon lebih acak atau tidak beraturan, mengikuti kontur alam.
4. Ukuran (Size):
Permukiman: Bervariasi, dari rumah kecil hingga bangunan sekolah yang lebih besar.
Jalan: Bervariasi, ada jalan utama yang lebih lebar dan jalan kecil di area permukiman.
Pohon: Berukuran lebih kecil dibandingkan bangunan, namun bisa lebih besar di area hijau yang luas.
5. Tekstur (Texture):
Permukiman: Terlihat kasar pada area padat bangunan, terutama di kawasan perumahan.
Jalan: Halus karena permukaan jalan yang datar.
Pohon: Terlihat kasar pada area vegetasi yang padat dan rimbun.
6. Bayangan (Shadow):
Permukiman: Bayangan terlihat pada bangunan yang tinggi, terutama di pagi atau sore hari.
Jalan: Jalan biasanya tidak memiliki bayangan yang signifikan kecuali jika diapit oleh bangunan tinggi atau pepohonan.
Pohon: Pohon tinggi menghasilkan bayangan yang jelas, terutama di sekitar area hutan atau taman.
7. Pola (Pattern):
Permukiman: Pola grid terlihat pada tata letak permukiman, terutama di daerah yang terorganisir seperti di sekitar sekolah dan bangunan publik.
Jalan: Pola jalan mengikuti grid yang menghubungkan antar-permukiman dan fasilitas umum.
Pohon: Pola acak terlihat di area vegetasi, sering berada di sekitar lahan terbuka atau batas permukiman.