Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - Menebus bait

Karyawan swasta dan penulis. Menulis sejak 1989 sampai sekarang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Cerita Tentang Hujan] Hujan Bulan Februari

8 Februari 2020   05:31 Diperbarui: 24 Agustus 2020   06:35 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber ilustrasi : pixabay

"Oh, suami  mak bekerja di luar kota. Di perusahaan migas."

Mereka sepertinya bertambah akrab. Tape anehnya, Mardi agak pediam. Bahkan ketika berada di dalam mobil Herman, Mardi tetap tak banyak omong, kecuali Herman yang memulai pembicaraan.

"Ada yang aneh nggak dengan mobil ini, Mar?" tanya Herman.

"Aneh apanya?"

"Ya, tentang genangan air itu, mobil big foot." Herman cengengesan. Mardi kembali memutar memorinya. Saat itulah dia terdasar. Ternyata mobil yang dinaikinya adalah mobil yang sama saat dia diciprati genangan air. Anehnya lagi, kenapa saat diantar pulang dengan mobil itu tadi malam, dia tak menyadarinya. Apakah dia sedang jatuh cinta, sehingga seakan lupa ingatan?  "Aku masih ingat wajahmu. Aku juga kenal seragam yang kau pakai."

"Kenal dari mana?" tanya Mardi. Belum sempat Herman menjawab, mobil sudah berhenti di depan sebuah bengkel, tempat Mardi bekerja. Berhubung Herman ada urusan yang diburu, setelah Mardi turun, mobil kembali melaju. Kepala bengkel terkejut. Dia menggamit lengan Mardi.

"Kok bisa diantar bapak itu?"

"Bapak mana? Herman maksudnya?"  Mardi meletakkan tas ke dalam locker.

"Iya, dia itu pemilik bengkel ini!"

"Ha?"

Kemudian ada yang berubah pada diri Mardi. Dia menjadi perempuan yang tambah feminin, juga menjadi pecinta hujan. Ternyata hujan itu benar-benar rahmat, ya!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun