Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - Menebus bait

Karyawan swasta dan penulis. Menulis sejak 1989 sampai sekarang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Cerita Tentang Hujan] Hujan Bulan Februari

8 Februari 2020   05:31 Diperbarui: 24 Agustus 2020   06:35 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber ilustrasi : pixabay

"Huss! Hujan itu rahmat, tau!"                                             

"Oiya. Maaf deh!"

"Maafnya sama Tuhan."

Sesaat hening. Tapi tak lama kemudian suara girang Mardi terdengar. Ternyata Herman membawa berita bahagia. Mak Herman sedang ngidam. Jadi, tadi pagi beli mangga lima kilo. Herman tak tahu apa maknya mau ngerujak atau ganti profesi dari sekretaris menjadi penjual mangga.

"Kalau begitu kita ambil dulu mangganya. Rumahku di dekat sini kok. Selepas itu temani aku beli ke kemeja baru, ya?"

Ciyee, Mardi mengacungkan jempol. Herman sekarang cakep, ya? Tak ingusan lagi seperti sewaktu esde.  Apakah? Ah sudah, ah!

Setelah Shalat Maghrib dan ngomong sebentar dengan  mak Herman, giliran berburu kemeja. Bukan main senangnya hati Mardi. Apalagi beroleh lima buah mangga. Dia membayangkan maknya di rumah akan tersenyum bahagia sebab kehendaknya dipenuhi. Dia semakin senang, Herman membelikannya sekotak coklat. Hehe, tinggal beberapa hari lagi valentine day. Aha! Apa maksud Herman membelikannya coklat?

***

"Mardi!" Suara mak bagaikan petir di siang bolong. Yang diteriakin hanya mesem-mesem. Dia semakin mesem-mesem ketika Herman muncul di belakangnya. Mak salah tingkah. "Eh, Mardiana ada kawan. Mari masuk, Nak. Duduk! Kamu kawan Mardiana, ya?"

Herman menyalami dan mencium  punggung tangan mak. "Saya Herman, Mak. Kawan Mardiana saat esde." Dia duduk di atas sofa. Buru-buru si mak menyeret Mardi ke ruang tengah.

"Eh, kok tak pernah kasih tahu kalau kau punya teman cowok.  Ganteng lagi. Mak jadi pengen." Perempuan itu terkikik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun