Majikan adalah orang atau pihak yang memberikan pekerjaan dengan pembayaran yang disepakati.
Pekerja keluarga/tak dibayar adalah orang yang membantu tanpa upah, bisa berupa anggota rumah tangga atau bukan anggota rumah tangga yang membantu keluarga atau majikan tertentu.
Produktivitas
Secara umum, produktivitas adalah perbandingan antara hasil yang dihasilkan dengan sumber daya yang digunakan. Menurut Kapustin (1987:9), produktivitas dapat diinterpretasikan sebagai penggunaan yang efisien terhadap sumber daya konversi, seperti tenaga kerja dan mesin, yang diukur dengan akurat dan mencerminkan kinerja yang efisien. Faktor lingkungan kerja juga memiliki dampak signifikan terhadap produktivitas kerja pegawai. Lingkungan kerja yang optimal dan sehat dapat meningkatkan produktivitas pegawai, memberikan keuntungan bagi organisasi. Menurut Robinns (Bahri, 2018), lingkungan kerja mencakup semua hal di sekitar pekerja, dalam hal ini adalah pegawai, yang tentu saja memengaruhi cara mereka menyelesaikan tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepada mereka.
Produktivitas kerja merupakan komponen kinerja yang harus dipertanggungjawabkan oleh pekerja kepada pemberi kerja. Upaya meningkatkan produktivitas tenaga kerja menjadi tanggung jawab bersama perusahaan dengan menyediakan peralatan, fasilitas pelatihan, dan infrastruktur kerja yang memadai. Penting bagi organisasi untuk menciptakan lingkungan kerja yang kondusif, di mana penghargaan terhadap prestasi kerja pegawai diberikan dengan tulus, pengakuan diberikan kepada mereka yang berprestasi, dan evaluasi dilakukan secara jujur.
Produktivitas kerja menjadi aspek yang sangat penting bagi setiap individu karena mencerminkan sejauh mana hasil yang diperoleh dapat mencapai tingkat efektivitas dan efisiensi yang optimal berdasarkan sumbangan masukan yang diberikan. Dalam pandangan Mahawati, dkk. (2021: 12), produktivitas kerja diartikan sebagai kemampuan seseorang atau kelompok untuk menghasilkan output, baik itu berupa barang atau jasa, yang secara kualitatif atau kuantitatif meningkat seiring berjalannya waktu. Simanjuntak (dalam Darmadi, 2012: 253) melengkapi konsep tersebut dengan menyatakan bahwa produktivitas kerja mencerminkan perilaku yang senantiasa mempertimbangkan dan merenungkan bahwa setiap hari harus menjadi lebih baik dibandingkan dengan hari sebelumnya. Ini berarti seseorang harus terus meningkatkan sistem kerjanya untuk menghasilkan produk dengan kualitas yang lebih baik daripada sebelumnya. (Hulu, Lahagu, & Telaumbanua, 2022). Sejalan menurut Tjutju Yuniarsih dan Suwatno dikutip (dalam Darmadi, 2012: 253), bahwa "produktivitas kerja adalah proses bagaimana menghasilkan atau meningkatkan hasil output barang atau jasa dengan sumber daya manusia yang seefisien mungkin". Sejalan juga menurut Darmadi (2012: 259), "produktivitas adalah efisisensi, efektifitas kualitas menghasilkan keluaran demi efektifitas masukan"
Dengan demikian, kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa produktivitas kerja bukan hanya tentang seberapa banyak yang dihasilkan, tetapi juga tentang bagaimana cara mengoptimalkan sumber daya manusia dan meningkatkan kualitas keluaran secara berkelanjutan. Perilaku yang progresif, orientasi pada peningkatan setiap hari, dan penggunaan sumber daya yang efisien merupakan elemen-elemen kunci dalam mencapai produktivitas kerja yang optimal.
Upaya Peningkatan produktivitas
Adapun faktor-faktor menurut (Sutrisno, 2019) sebagai berikut :
Kontinuitas Perbaikan
Dalam usaha untuk meningkatkan efisiensi kerja, salah satu konsekuensinya adalah bahwa setiap elemen organisasi perlu secara berkesinambungan melakukan perbaikan. Perspektif ini bukan hanya sebagai prinsip kerja yang vital dalam konteks filosofi manajemen terkini.