Mohon tunggu...
Rian Gifari
Rian Gifari Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Artificial

20 Oktober 2009   09:18 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:34 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

â€Hobimu apa?â€
“Ah, mungkin kamu nggak ngerti.â€
“Bilang aja, ngerti atau nggak ngerti juga nggak masalah.â€
“AI.â€
“Hei, sama.â€

Seiring dua huruf vokal itu, mereka mulai mengobrol panjang lebar satu sama lain. Meskipun bukan tentang hal-hal sepele yang biasa orang-orang bicarakan di acara seperti ini.

“YAK, TUKAR PASANGAN!†Sang host bermuka tampan mengucapkan petunjuk permainan berikutnya. Orang-orang itu mulai berdiri dari masing-masing meja, dan mengakhiri pembicaraan mereka dengan penutup-penutup yang entah gugup, entah senang, entah sedih.

“Ini nomer handphoneku.â€
“Dan ini punyaku.â€

Meski tidak ada cinta yang terjadi saat itu, aku pulang dari acara 13 Februari itu dengan hasil yang bagus baik bagi orang tuaku. Mereka mendapati phonebook handphone putrinya mendapatkan tambahan kontak seorang laki-laki.

Sejak saat itu, kami mulai menjadi teman dekat.

From : Adi
“Nina, bisa bantuin aku nggak? Ketemu di kosanku, yuk.â€

SMS yang to the point dan nggak mikirin kebiasaan. Yang kutahu, orang-orang nggak minta tolong kepada “orang lain†yang ia temui cuma sekitar satu jam, empat bulan sebelumnya. Dan cukup kurang ajar, karena sekarang sudah jam sebelas malam.

To : Adi
“Boleh. Kenapa? Kosanmu di mana?â€

Dan balasan yang tidak kalah bodohnya.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun