4. Singkat dan Padat
Puisi cenderung menggunakan kata-kata yang hemat namun bermakna dalam. Pilih kata-kata yang menggugah imajinasi dan hindari pengulangan yang tidak perlu.
Berikut contoh puisi yang singkat dan padat:
Pelukan Ibu
Hangatnya,
Mengusir dingin di jiwa.
Diamnya,
Mengajarkan cinta tanpa suara.
Ia,
Selamanya rumah.
Puisi itu menggunakan kata-kata minimalis namun tetap menyampaikan emosi dan makna yang mendalam.
5. Fokus pada Imaji
Gambarkan suasana, perasaan, atau objek dengan detail yang membangkitkan imajinasi pembaca.
Misalnya, "hujan turun" bisa diubah menjadi "rintik menyulam tanah basah."
6. Eksperimen dengan Struktur
Ubah paragraf menjadi bait. Buang saja kata pada artikel yang tak berhubungan dengan emosi puisi. Jangan takut untuk mencoba struktur bebas atau yang terikat dengan pola seperti soneta, haiku, atau pantun.
Berikut transformasi artikel dari paragraf menjadi bait puisi dengan pendekatan struktur bebas:
Paragraf Awal:
"Ibu adalah pagi yang tak pernah redup, dewi penyayang yang tabah mendekap. Dalam setiap lelah, ia melukis senyuman, menabur kasih di ruang jiwa anak-anaknya. Kehangatannya membuat waktu terasa abadi, menjadi rumah tempat semua pulang."