Dalam hangat pelukan, waktu terasa abadi,
Ia adalah rumah, tempat semua pulang,
Langkahnya lirih, tapi menembus badai,
Menggenggam harapan meski beban berat terjang.
Ibu adalah mentari,
Yang tak pernah meminta terang kembali,
Segala cinta kau beri, tanpa jeda untuk kami,
Mengajarkan kami hidup dalam harmoni.
Hari ini, kutulis namamu dalam doa,
Kusulam kasih di antara kita dan kata,
Semoga bahagiamu menjadi peta,
Mengiringi kami di setiap langkah tercinta.
Artikel yang panjang kita ubah menjadi puisi saja ketika kita kehabisan ide. Cara mengubahnya pun sangat mudah. Berikut gubahan tulisan siswaku dari tulisan berat menjadi puisi. Humaira, Kelas 9E, tahun belajar 2023
Mengubah tulisan menjadi puisi hanya membutuhkan sentuhan kreatif dan kemampuan kita bermain dengan kata-kata saja. Ingat puisi cukup 4-5 kata per larik/baris. Usahakan di akhir larik menggunakan pola persajakan agar bunyi akhir menjadi indah.
Berikut beberapa kiat untuk melakukannya:
1. Tentukan Emosi Utama
Identifikasi dulu pesan utama atau emosi apa yang ingin kita sampaikan. Puisi sering kali lebih tentang perasaan daripada faktanya. Sedang artikel fokus ke fakta. Fokus puisi "Ibu, Titik Bahagiaku" di atas misalnya, puisi menyoroti kasih sayang tanpa syarat seorang ibu.