Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Gaslighting, Bebaskan Diri dari Manipulasi Psikologis yang Merusak

11 November 2024   23:25 Diperbarui: 14 November 2024   13:39 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhirnya, hari itu tiba. Ketika Raka pulang dari kantor, Andra sudah berdiri di depan pintu bersama dua temannya, koper pun sudah di tangannya. Wajahnya tenang, ia menatap Raka suaminya. Ia sekarang jauh dari kebingungan yang dulu selalu muncul ketika Raka mulai bicara.

"Raka. Aku pergi," katanya dengan suara yang tenang namun tegas.

Raka tertawa kecil, seolah tidak percaya. "Kamu serius? Kamu nggak bakal bisa sendiri, Andra. Kamu nggak tahu dunia di luar sana keras." Matanya melirik dan meremehkan kedua teman Andra.

Andra tersenyum tipis. "Aku tahu dunia di luar sana lebih baik daripada di dalam sini, Raka.  Aku tahu siapa diriku dan dirimu."

Dia berbalik, meninggalkan rumah itu untuk selamanya. Ia dibantu kedua temannya membawa barang-barangnya. Untuk pertama kalinya dalam waktu yang lama, Andra bebas dan berjauhan dari Raka. Ternyata kesakitan bisa membuatnya meninggalkan Raka.

"Bayangan di Balik Cermin" (Penutup)

Langit sore berwarna jingga ketika Andra dan kedua temannya berjalan keluar dari rumah bucinnya yang selama ini mengurungnya. Udara dingin menyapu wajah mereka. Sesuai perkiraan pengacaranya. Andra harus dikawal. Meski dalam agamanya wanita yang meninggalkan suami akan dilaknat malaikat.

Dia dan temannya melangkah ke trotoar dan untuk pertama kalinya, tidak ada suara yang mengekorinya. Tidak ada kata-kata pedas senja, tidak ada tatapan yang membuatnya merasa kerdil. Hanya ada suara kaki mereka yang menyentuh jalanan dan angin yang berhembus lembut di antara pepohonan.

Andra berhenti sejenak di pinggir jalan,ia memandang ke langit yang semakin gelap. Dia merasa aneh---bukan karena takut, tetapi karena kebebasan ini terasa begitu baru dan asing. Rasa takut yang selama ini selalu menemani setiap gerakannya, perlahan menghilang. Kedua temannya pun mengerti.

Ponselnya bergetar. Pesan dari salah satu teman lama mereka yang baru saja dia temui kembali beberapa hari lalu.

"Sudah sampai? Kami menunggu kalian di sini. Kamu nggak sendirian."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun