Namun, di balik harapan itu, ia menyadari bahwa jalan menuju keadilan bagi mereka tidak akan mudah. "Aku senang kalau MK mulai berpihak pada kita, tapi jangan terlalu percaya kalau perubahan bakal cepat terasa," katanya pelan, mencoba tak menghapus optimisme yang terbit di wajah teman-temannya.
"Saya cuma ingin kita bisa lebih dihargai, dapat upah layak, dan kalau di-PHK ada pesangon yang pantas. Nggak banyak kan, ya?" sambung Ibu Sari sambil memandang ke lantai pabrik yang berdebu.
"Benar, Bu," sahut Bu Rika, sambil menggenggam tangan temannya. "Semoga keputusan ini benar-benar membawa perubahan buat kita semua." Ujarnya pelan.
Malam itu, mereka pulang dengan langkah yang berbeda dari biasanya—bukan lagi langkah berat yang sarat kekhawatiran. Langkah yang ringan oleh harapan. Mereka tahu, keputusan ini bukanlah akhir dari perjuangan mereka, tetapi awal dari kesempatan untuk memperjuangkan hak-hak mereka lebih kuat lagi.
Di hati Bu Rika dan teman-temannya, ada harapan baru yang terus hidup, seiring dengan keyakinan bahwa suatu hari nanti, setiap buruh di negeri ini akan mendapatkan keadilan yang layak mereka terima.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI