Di meja ruang tamu, tersisa kue-kue yang tadi ia sajikan, sebagian besar belum tersentuh. Ia tahu, nanti akan ada saat di mana kunjungan ini terasa cukup. Mungkin bukan hari ini, mungkin bukan minggu depan, tapi ia yakin bahwa cinta anak-anaknya tetap ada, meski bentuknya kini berbeda.
Dengan hati yang tenang, Ibu Widia menutup pintu, mengunci rumahnya, dan berjalan menuju kamarnya. Malam yang sunyi menyelimuti rumah itu, tetapi tidak ada lagi rasa sepi di hatinya. Sebuah senyum lembut terlukis di wajahnya. Besok masih ada murid-muridnya.
Anak-anak kandungnya, "Mereka akan kembali," bisiknya pada diri sendiri sebelum akhirnya memejamkan mata, siap menyambut hari esok yang masih penuh harapan. Siswanya di sekolah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H