Malam mulai turun dan cahaya rembulan menggantikan sinar matahari sore itu. Ibu Widia bangkit dari kursi goyangnya, perlahan melangkah masuk ke dalam rumah.
Di meja ruang tamu, tersisa kue-kue yang tadi ia sajikan, sebagian besar belum tersentuh. Besok akan ia bawa ke sekolah. Teman-teman akan berebut dan memakannya ceria.
Ia tahu, nanti akan ada saat di mana kunjungan ini terasa cukup. Mungkin bukan hari ini, mungkin bukan minggu depan, tapi ia yakin bahwa cinta anak-anaknya tetap ada, meski bentuknya kini berbeda.
Anak-anak kandungnya, "Mereka akan kembali," bisiknya pada diri sendiri sebelum akhirnya memejamkan mata, siap menyambut hari esok yang masih penuh harapan. Siswanya di sekolah juga harapannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H