4. Tetapkan Anggaran yang Ketat
Membuat dan menetapkan anggaran bulanan dan berkomitmen untuk mematuhinya adalah langkah penting untuk mengendalikan perilaku belanja impulsif. Batasi pengeluaran untuk hal-hal yang tidak mendesak dan prioritaskan kebutuhan utama.
5. Latih Mindfulness
Melatih kesadaran penuh atau mindfulness dapat membantu kita menjadi lebih sadar akan kebiasaan belanja kita. Dengan mindfulness, kita dapat memeriksa motivasi kita sebelum membeli sesuatu dan menimbang apakah keputusan tersebut akan memberikan dampak positif jangka panjang atau hanya kepuasan sementara saja.
Kata kuncinya pikir-pikir dulu.
Keterkaitan Doom Spending dengan Kesejahteraan Ekonomi
Fenomena doom spending mencerminkan hubungan antara kesehatan emosional dan kondisi ekonomi. Di tengah ketidakpastian, banyak orang mencari pelarian dari kecemasan melalui konsumsi.
Namun, tanpa disadari hal ini justru dapat memperburuk situasi finansial mereka sendiri. Kecuali kita belanja emas. Dari waktu ke waktu harga justru naik. Minimal 300 ribuan per tahunnya dalam 2,5 gram.
Makanya penting untuk meningkatkan kesadaran dan mengekang diri kita tentang dampak dari doom spending. Justru kita perlu mengembangkan strategi yang lebih sehat dalam menghadapi kecemasan. Misal doom spending emas lebih baik.
Dengan pengelolaan keuangan yang bijak maupun dengan mencari cara lain seperti itu untuk mengelola stres kita lebih baik.
Dalam jangka panjang, mengatasi doom spending membutuhkan kombinasi antara kontrol diri, agama, dan perencanaan keuangan yang matang. Selain itu kesadaran akan emosi paling utama dikelola.