Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Doom Spending dan Pinjol, Fenomena Konsumtif di Tengah Ketidakpastian Ekonomi

4 Oktober 2024   17:23 Diperbarui: 4 Oktober 2024   17:25 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Doom Spending. Foto by Jawapos.com

4. Tetapkan Anggaran yang Ketat

Membuat dan menetapkan anggaran bulanan dan berkomitmen untuk mematuhinya adalah langkah penting untuk mengendalikan perilaku belanja impulsif. Batasi pengeluaran untuk hal-hal yang tidak mendesak dan prioritaskan kebutuhan utama.

5. Latih Mindfulness

Melatih kesadaran penuh atau mindfulness dapat membantu kita menjadi lebih sadar akan kebiasaan belanja kita. Dengan mindfulness, kita dapat memeriksa motivasi kita sebelum membeli sesuatu dan menimbang apakah keputusan tersebut akan memberikan dampak positif jangka panjang atau hanya kepuasan sementara saja.

Kata kuncinya pikir-pikir dulu.

Keterkaitan Doom Spending dengan Kesejahteraan Ekonomi

Fenomena doom spending mencerminkan hubungan antara kesehatan emosional dan kondisi ekonomi. Di tengah ketidakpastian, banyak orang mencari pelarian dari kecemasan melalui konsumsi.

Namun, tanpa disadari hal ini justru dapat memperburuk situasi finansial mereka sendiri. Kecuali kita belanja emas. Dari waktu ke waktu harga justru naik. Minimal 300 ribuan per tahunnya dalam 2,5 gram.

Makanya penting untuk meningkatkan kesadaran dan mengekang diri kita tentang dampak dari doom spending. Justru kita perlu mengembangkan strategi yang lebih sehat dalam menghadapi kecemasan. Misal doom spending emas lebih baik.

Dengan pengelolaan keuangan yang bijak maupun dengan mencari cara lain seperti itu untuk mengelola stres kita lebih baik.

Dalam jangka panjang, mengatasi doom spending membutuhkan kombinasi antara kontrol diri, agama, dan perencanaan keuangan yang matang. Selain itu kesadaran akan emosi paling utama dikelola.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun