Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerpen Siswa dengan Pendekatan Kontekstual

8 Juni 2022   14:17 Diperbarui: 21 April 2023   14:55 985
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa Indonesia merupakan ilmu universal yang menjadi alat penyampai perkembangan teknologi  modern bagi kita.  Bahasa Indonesia mempunyai  peran  dalam  berbagai  disiplin  ilmu dalam  memajukan daya pikir manusia. Sehingga Bahasa Indonesia dijadikan sebagai salah satu pembelajaran di Indonesia baik di Sekolah Dasar (SD), SMP/MTs, SMA/SMK/MAN, Perguruan Tinggi.

Pembelajaran Bahasa Indonesia membekali peserta didik dengan kemampuan berbahasa yang logis, analitis, sistematis, kritis, kreatif, serta memiliki keterampilan atau skill beragam.

Salah satu skill atau keterampilan itu merupakan aspek dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, yaitu Keterampilan menulis. Keterampilan menulis merupakan keterampilan keempat yang harus dikuasai oleh siswa setelah keterampilan menyimak/mendengar, berbicara, dan membaca.

Selama ini pembelajaran Bahasa Indonesia aspek keterampilan menulis khususnya di MTsN Kota Padang Panjang masih belum sesuai dengan harapan kita selaku guru. Apalagi untuk mencapai tingkat terampil, masih memerlukan "usaha keras" kita untuk mewujudkannya.

Pembelajaran menulis yang diberikan kepada siswa mungkin belum bervariasi. Biasanya dalam pembelajaran, siswa dilatih untuk membuat karangan dengan kerangka karangan yang telah disediakan, mengarang bebas, atau berlatih menulis bermacam-macam paragraf.

Pembelajaran menulis pun akhirnya tetap kering dan membosankan (Suyono, 2005: 8) sehingga siswa kurang berminat untuk berlatih menulis.

Kekurangberhasilan pembelajaran menulis tersebut disebabkan oleh banyak faktor, khususnya menyangkut siswa dan guru. Selama ini guru  menganggap bahwa proses pembelajaran yang efektif ditandai dengan suasana kelas yang tenang.

Para siswa dengan tertib duduk di kursinya masing-masing, perhatian berpusat pada guru, dan guru menjelaskan (berceramah) di depan kelas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun