Sobat Kompasiana, orang tua generasi muda saat ini mulai aware akan pengetahuan tentang parenting bagi anaknya. Mereka sadar akan manfaat dari menerapkan pengetahuan positive parenting karena tantangan dalam membersamai anak generasi sekarang (generasi Z atau strawberry) dengan kondisi jaman sekarang tentunya berbeda dengan kondisi jaman dahulu.
Pada dasarnya pengetahuan tentang parenting ini mempunyai tujuan positif untuk membentuk karakter baik anak dan kondisi keluarga yang kondusif, karena akar ilmunya sama yaitu dari psikologi perkembangan atau dapat dikombinasi dengan pengetahuan agama. Tentunya, dari berbagai macam pengetahuan parenting yang ada tidak serta merta bisa diadopsi atau diterapkan pada setiap keluarga, harus disesuaikan lagi sesuai dengan kondisi keluarga dan kemampuan orang tua.
Nah, pada tanggal 24 Oktober 2024 yang lalu Ibun Enok berkesempatan mengikuti Kulwap (Kuliah WhatsApp) menarik tentang parenting yang bertajuk “Disiplin Positif Anak” dengan Narasumber Henny Puji dari Program Imuni Aksi. Ibun Enok baru mengetahui keberadaan Program Imuni Aksi ini yang ternyata sudah dimulai sejak tahun 2023. Sekilas tentang Program Imuni Aksi adalah program yang berfokus pada pendampingan dan peningkatan kapasitas para ibu agar memiliki pemahaman terkait dengan pengelolaan emosi, pengasuhan positif, dan juga menumbuhkan sikap toleran serta inklusif di keluarga.
Fokus isunya mengangkat tentang stimulasi dan kelekatan ibu dan anak dengan kegiatan bermain, kesehatan mental ibu dan peace parenting. Berbagai aktivitas di dalamnya, salah satunya adalah Kulwap ini, yaitu habituasi di lingkungan sekitar. Gerakan Binar Bermain Belajar dalam Program Imuni Aksi ini didukung oleh Yayasan Indika Foundation. Kegiatannya diantaranya melalui webinar, kelas belajar, 30 hari bermain bersama anak, playdate, pembuatan buku, printable dan sebagainya.
Apa itu Disiplin Positif?
Disiplin Positif merupakan cara menumbuhkan sikap disiplin untuk menumbuhkan kesadaran serta memberdayakan anak agar mandiri. Disiplin positif sering kali dikaitkan dengan sikap disiplin yang berasal dari kesadaran pribadi yang tentunya ini merupakan harapan kita sebagai orang tua dan pendidik.
Lantas apa bedanya dengan disiplin biasa? Perbedaannya disiplin positif lebih ke faktor kendali internal, kesadaran dari dalam yang harapannya memiliki ketaatan jangka panjang. Jadi, disiplin positif ini lebih bagaimana menumbuhkan kesadaran internal dari anak. Selain itu, disiplin positif memiliki ciri antara lain terdapat konsekuensi logis dan dukungan, fokus pada motif di balik perilaku, peraturan dibuat bersama, ketaatan jangka panjang, perilaku tidak disiplin dianggap sebagai kesempatan untuk mengajarkan karakter dan pendidik sebagai “detektif”.
Sedangkan disiplin biasa memiliki ciri lebih ke kendali eksternal, menerapkan hukuman dan imbalan, fokus pada perilaku, peraturan dibuat oleh yang berkuasa, ketaatan jangka pendek, perilaku tidak disiplin dianggap sebagai sesuatu yang mengganggu, dan pendidik sebagai polisi atau hakim.
Nah, bagaimana mengupayakan agar tercipta disiplin internal dalam diri anak? Dalam hal ini kita bisa menerapkan 7 prinsip dalam Disiplin Positif, antara lain:
1. Prinsip menumbuhkan kesadaran internal, bukan kontrol dari luar