Mohon tunggu...
Resta
Resta Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Perempuan yang suka membaca dan menulis. Mewujudkan mimpi lewat tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

The Secret Diary

27 Juni 2024   17:22 Diperbarui: 27 Juni 2024   17:26 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Demi Mamah, aku akan melakukan apapun."

Agha menyeret tubuhku, membantingnya di atas kasur. 

"Tuhan, tolong aku." Air mataku mulai menetes, saat lelaki yang sudah sah menjadi suamiku mengambil haknya, dengan sangat kasar. Sebagai wanita, jelas tenagaku kalah darinya. 

S4 kit rasanya diperlakukan seperti ini, tak ada cinta sedikit pun untukku. Sampai kapan dia akan bersikap seperti ini? Berbuat semaunya. Statusku memang istrinya, tetapi ingin merasakan manisnya cinta. Apalagi di hari pertama, ia menyentuhku. Rupanya itu hanya angan-anaganku saja.

Setelah puas, ia langsung tertidur di sampingku. Apakah ia menganggap istrinya ini sebagai binatang? Semaunya saja berbuat sesukanya. Aku turun dari r4nj4ng, berjalan pelan menuju kamar mandi karena terasa perih di bagian itu ketika berjalan. Aku membersihkan diri setelah selesai langsung memakai baju ganti dan mengambil mukena.

"Ya Allah, aku tidak tau kebahagiaan apa yang sedang Engkau persiapkan untukku, sehingga kini, Engkau memberiku ujian seberat ini. Allah, sungguh aku tidak menyalahkan-Mu atas takdirku ini. Hanya saja, ini begitu menyakitkan," gumamku.

Aku mengadu pada Tuhan, setelah apa yang terjadi. Puas mengadu, aku membaca Al quran yang selalu kubawa kemanapun aku pergi untuk membuat tenang hati ini.

Terdengar suara azan, hari sudah berganti. Setelah kejadian itu, diriku tak bisa tidur.

"Sudah subuh?" Kututup Alquran. Kembali berdiri menghadap sang Maha Kuasa. 

"Mas, bangun Mas, sudah subuh." Aku tak akan membiarkan Agha melewatkan subuhnya. 

"Mas, bangun sudah subuh!" Kali ini goncangan pada bahunya sedikit ku keraskan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun