By : Rennie Meyo
   Semua berawal dari malam itu. Malam di mana kami, aku dan David -pacarku, berjalan melewati sebuah gang sempit dan sepi sepulang dari kampus.
   Kami melihat sebuah ransel hitam dengan bentuk menggembung menandakan bahwa itu penuh terisi oleh sesuatu, tergeletak begitu saja di tepi jalan setapak yang kami lalui. Terlihat mencurigakan karena tak ada seorang pun disekitar situ.
   Tadinya aku meminta David untuk tidak mempedulikan ransel itu, tapi David berkeras ingin melihat isinya. Aku mengalah, dan hanya berdiri memperhatikan cowok itu saat ia  membuka tutup ransel.
   David tersentak kaget, begitupun aku. Kami sama- sama melotot dengan mulut ternganga saat mengetahui bahwa ransel itu penuh dengan gepokan uang pecahan seratus ribu yang tampak di jejalkan paksa agar bisa menampung sebanyak mungkin.
   Aku dan David berpelukan bahagia dan berusaha keras agar tak berteriak histeris karena takut ada yang mendengar. Saat itu yang ada di kepalaku hanya kami berdua akan menjadi sepasang kekasih yang kaya raya setelah membagi dua uangnya.
   ... membagi dua isi nya.
   Ya, itu yang ku pikirkan. Tapi mungkin David berpikir lain. Ku lihat kilatan cahaya di matanya. Aneh. Seperti memikirkan sesuatu tapi tidak berusaha untuk memberitahuku.
   Aku tidak yakin untuk mencurigainya tapi perasaan itu muncul begitu saja. Seiring dengan sikap anehnya saat menggendong ransel itu di punggungnya  dan berjalan cepat meninggalkan tempat itu. Bahkan dia lupa menggandeng tanganku seperti biasanya.
   Aku mulai terengah- engah demi menjajari langkah kaki panjangnya.
 "David, tunggu. Pelan sedikit bisa kan ?" keluhku di antara nafasku yang tersengal.