"beberapa diantara mereka adalah anggota Nusantara Timur Raya."
      Bisikan-bisikan kembali terdengar, tapi semua yang duduk di meja bundar tetap diam mendengarkan.
      "Kami berhasil menggali lebih jauh untuk mendapatkan beberapa informasi penting, terutama mengenai upaya penggagalan berdirinya Kesultanan Mamluk," hening seketika.
      "Dimulai dari Buton, yang mengalami serangan pada malam hari terhadap kapal-kapal dagang yang datang dari sebelah utara. Kemudian Moro yang juga mengalami penyerangan beberapa kali sehingga membuat posisi mereka benar-benar terdesak, dari daratan di utara maupun dari timur..."
      "Belum lagi wilayah selatan Mamluk yang kadang kedatangan perompak secara tiba-tiba..."
      Sultan Mamluk melirik sekilas ke Malamo yang mengangguk.
      "Mereka ternyata berusaha mencegah bersatunya kembali negeri raja-raja ini di bawah satu panji Islam!"
      "Hanya Sumatera dan Jawa yang aman saat sekarang ini," ia melihat ke arah Imam Hassan.
      "Seperti saudara-saudara saksikan, Samudera, Palembang Darussalam, dan Mataram datang kemari sebagai wakil dari Jawa dan Sumatera untuk bersama-sama menjadi saksi dan sekutu bersatunya kembali Mamluk..."
      Takbir, dari seluruh ruangan terdengar beberapa kali menggema.
"Juga Malaka..."