Mohon tunggu...
Rendy Artha Luvian
Rendy Artha Luvian Mohon Tunggu... Penulis - Staf Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, anggota FLP (Forum Lingkar Pena)

Menulis adalah membangun Peradaban

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Catatan Abdi Dalem (Bagian 13, Nusa) - Singgah

25 Maret 2024   20:21 Diperbarui: 25 Maret 2024   20:23 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: editan penulis sendiri dari bahan di freepik.com

            "Kita sudah sampai di Nusa! Eh, benar kan Lem?" pandangannya menuju ujung paling belakang, seharusnya orang paling belakang juga sudah bisa melihat.

            "Ehh, sudah kayaknya Di.. Lemes badanku.. mana panas lagi..." jawabnya segera.

            "Alhamdulillah," hampir seluruh orang di dalam benda tadi bertahmid.

            Rupanya sekoci sembilan telah sampai di tujuannya, Kerajaan Nusa, dengan selamat.

                                                                        ~~

            Agak sibuk di pelabuhan, beberapa orang menaikkan muatan ke kapal yang nampak tak biasa. Di sebelahnya, sejumlah kapal berjejer rapi memiliki bentuk serta ciri khas yang mirip, bendera yang dipakai memiliki lambang sama namun berbeda warna. Tampak dari kejauhan lambang itu adalah dua pohon berjajar, satu tampak kokoh batangnya sementara yang satu lagi ramping namun lebih lebat daunnya. Ketujuh belas kapal itu berbeda dengan kapal-kapal lain yang berada di pelabuhan, bentuknya lebih besar, meriam pun terpasang enam buah di masing-masing penjurunya.

            "Kapal perang Pinisi Mataram-Parahiyangan!" teriak salah seorang di paling depan, ia langsung mengenali lambang yang nampak gagah tertiup angin di atas kapal itu.

            "Yang benar!?"

            "Gak salah lihat kan?"

            "Woi, cek lagi nanti kalau udah dekat."

            "Keburu senang malah kecele ntar."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun