Mohon tunggu...
Rendy Artha Luvian
Rendy Artha Luvian Mohon Tunggu... Penulis - Staf Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, anggota FLP (Forum Lingkar Pena)

Menulis adalah membangun Peradaban

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Catatan Abdi Dalem (Bagian 13, Nusa) - Singgah

25 Maret 2024   20:21 Diperbarui: 25 Maret 2024   20:23 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: editan penulis sendiri dari bahan di freepik.com

Barulah ketika hampir berlabuh di pinggir pelabuhan, beberapa orang dari petugas yang berjaga melihat keanehan. Sekumpulan penumpang terlihat lelah dan kusut serta beberapa orang yang mengenakan seragam Mataram amatlah menarik perhatian. Mereka langsung paham begitu melihat bentuk kapal yang kecil dan cukup unik itu.

            "..Itu sekoci!" kata salah seorang dari mereka.

            "Segera beritahu para prajurit Mataram-Parahiyangan di pelabuhan!" kata yang lainnya dengan terburu-buru sambil menyiapkan tali untuk membantu menambatkan sekoci setelah sampai di pinggir.

            Tak berapa lama kemudian terjadi kehebohan yang menarik minat pengunjung di sekitar pelabuhan. Para prajurit Mataram-Parahiyangan yang berseragam merah dan biru pun datang dari segala penjuru menuju tempat berlabuhnya sekoci.

            Meskipun terlihat lelah, penumpang sekoci tujuh sampai sembilan masih sangat sehat. Setelah meminggirkan sekoci, dibantu oleh petugas pelabuhan, mereka bersama-sama menyusuri jembatan kayu. Beberapa prajurit Mataram-Parahiyangan tampak berlari dari arah depan jembatan, turut membantu menurunkan dan membawa barang-barang dari sekoci. 

Para prajurit Mataram dari seluruh sekoci pun segera menceritakan perihal mereka kepada teman-temannya. Bagaimana kapal mereka dibuntuti semenjak awal malam oleh kapal-kapal misterius yang berjumlah tiga buah, kekagetan mereka dan kesigapan Kapten Sudirman merespon situasi. Belum selesai bercerita, datang seseorang dari arah depan menggunakan seragam yang mengingatkan mereka akan seragam Kapten Sudirman, namun dengan pangkat berbeda di sebelah dadanya.

            "Simpan dulu cerita kalian. Segera ke tim medis dan beristirahatlah."

            Ia lalu berkata kepada seseorang di samping,

"Siapkan makanan yang tadi dan prioritaskan mereka terlebih dahulu," pandangannya kembali kepada orang-orang yang baru turun dari sekoci.

"Saya sempat mendengar sedikit ucapan kalian. Jika apa yang kalian katakan benar, sebentar lagi kita harus bersiap untuk berlayar dengan misi penyelamatan," ujarnya, membuat muka seluruh penumpang berubah, beberapa bertakbir, menjadikan kata-kata berikutnya tidak begitu terdengar.

            "Aa Yan ... dan Raden ..... di sini," hanya prajurit terdepan dan beberapa orang di tengah saja yang mendengar, termasuk Abdi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun