Mohon tunggu...
Reine Sabrina Rafiah Usman
Reine Sabrina Rafiah Usman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Halo salam kenal readers!. Saya seorang mahasiswa jurusan ilmu komunikasi di Universitas Komputer. Saya senang sekali ketika membaca novel dan juga suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Roman Pilihan

Kisah Tanpa Cerita

30 Januari 2024   07:53 Diperbarui: 30 Januari 2024   07:55 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah Ziya kembali kerumah di malam hari. Dia melangkah menuju kamarnya dengan letih tak berdaya, hanya rasa sakit di dadanya yang bisa ia rasakan sekarang. Ziya merasakan bahwa perpisahan 20 tahun dengan Zayne seolah-olah tidak memutuskan tali apa-apa. Sosok Zayne adalah tokoh lama yang dinantikan Ziya sangat lama. Ziya hanya bisa menanti tanpa pernah tau Zayne akan datang atau tidak. 

Namun nyatanya rasa saling merasa takut untuk kehilangan yang pernah ada dulu hilang. Sudah bertahan terlalu lama dan Ziya menunggu kedatangan Zayne yang sudah dijanjikan.

*Flashback 

Suasana pagi hari di Bandung. Ziya kecil saat masih berumur 6 tahun sedang mengintip dibalik tembok pagar rumah melihat keluarga Zayne sibuk berkemas memasukkan barang ke dalam mobil. Zayne melihat Ziya berlari ke arahnya. 

Zayne: Ziya..aku janji suatu saat nanti kita akan bertemu lagi.

Ziya: janji ya Zayne?, selamanya selalu jadi dirimu sendiri ya jangan berubah.

Zayne pun mengangguk dan memasangkan scarf kepada Ziya, menunjukan janji yang terikat dari keduanya. Setelah Zayne berada di dalam mobil. Dia melihat melambaikan tangan ucap perpisahan ke Ziya yang masih tengah berdiri disana.

*Flashback Off

Rasa sesak yang akhirnya membuat Ziya menangis dan tidak bisa berkata-kata apapun. Sampai akhirnya dia pun tertidur karena efek obat yang diberikan di rumah sakit tadi. Keesokan harinya Ziya terbangun dan melihat sudah ada Alden dibalik pintu dengan posisi berdiri sambil melipat tangan di dada. Nampaknya Ziya tahu bahwa Alden kesal karena kesalahan semalam dia mengkonsumsi obat dengan dua dosis.

Ziya: iyaa aku salah langsung minum dua dosis sekaligus.

Alden: memangnya Zayne tidak memberi tahu padamu untuk meminumnya di pagi hari?.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun