"Setiap tanggal 9 Maret kita merayakan Hari Musik Nasional"
Mantra yang tertulis di kertas Microsoft Word yang sedari tadi menganga ke arahnya.
Tio memandangi mantra tersebut lalu melafalnya layaknya dukun yang berkomat-kamit melakukan ritual pemanggilan arwah ide dari dunia gaib kreatifitas.
Sudah seminggu ia memiliki Ritual baru ini di perpustakaan kampus.
Walau kampus sedang 'tenang' karena 'kejadian kampanye' baru-baru ini, perpustakaan tetap menjadi tempat paling tenang pilihannya untuk mencari ide pidato besok.
Meski sudah ahli membuat konsep pidato dalam hitungan menit, kali ini ia benar-benar tak berdaya menyelesaikan konsep pidato Hari Musik Nasional besok.
Kali ini ia lesu, tenggelam dalam samudera lara karena tragedi pada acara yang menimpa teman terbaiknya, Yohan, yang juga merupakan wakilnya sebagai ketua BEM.
Belum lagi penyesalannya karena tidak bisa menemani Yohan di rumah sakit.
Ia harus memenuhi tugasnya sebagai mahasiswa dan ketua BEM.
Jadi, ia belum mengetahui perkembangan kondisi Yohan. Ia belum ke RSUD sama sekali hari ini.
Yohan adalah teman pertama Tio di Kota Sorong.