"Tidak mama. Saya bukan teman kuliah Rena. Saya tidak kuliah". Kata Jimi
"Terus anak sapanya Rena?" Ibu Rena masih bertanya lagi.
"Sudah hampir enam bulan ini, kami dua Rena pacaran, Tanta." Kata Jimi sambil tertunduk.
"O begitu, anak sekarang kerja di mana?" Ibu Rena masih penasaran.
"Aduh bagaimana e tanta. Saya hanya ojek sa. Pokoknya cari seribu dua ribu tuk makan minum tiap hari tanta." Wajah Jimi mulai memerah. Tangannya pun tampak gemetar.
Tampak wajah kedua orang tua Rena agak berubah kecut. Lalu ayah Rena mulai mengambil alih percakapan mereka.
"Saya cuma mau tanya, kira -- kira anak mau ketemu kami hari ini ada tujuan apa?"
Sambil meremas -- remas tangannya. Jimi melihat sang kekasih yang duduk di sebelah kanan  bapak mamanya. Setelah merasa yakin dia mulai menjawab pertanyaan calon mertuanya itu:
"Begini Om dan Tanta. Hari ini saya datang mau sampaikan bahwa saya deng rena punya hubungan sudah serius. Dan saat ini rena sedang hamil. Karena itu saya mau bertanggung jawab."
Ayah dan ibu Rena sangat terkejut. Sang ayah langsung melihat ke Rena yang duduk di sampingnya lalu melayang tamparan keras ke wajah sang anak.
"Ampun bapak, ampun bapak". Rena menangis.