Mohon tunggu...
Red Carra
Red Carra Mohon Tunggu... -

Blogger. Visual Communicator. Web and Social Media Worker.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Hari Pahlawan] Tembang Kala Langit Jingga

10 November 2013   06:24 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:22 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Aku cuma titip Jingga saja ya, sama kamu ya, Cah Ayu. Kamu pasti bisa jadi bulik yang baik untuk dia. Coba lihat, Simbok saja sekarang lebih sehat karena ada Jingga."

Mau tak mau aku setuju. Sebelum Mbak Utari pulang sambil membawa Jingga, Simbok begitu ringkih dengan batuk-batuk dan sesak napasnya. Kini setelah ada Jingga, Simbok malah tampak begitu sehat.  Wajahnya merona merah, dan juga lebih banyak tersenyum. Apalagi jika sudah memperhatikan semua tingkah laku Jingga. Tawanya begitu lepas

"Aku harus pergi, Nes. Lagi-lagi aku harus titip Simbok sama kamu, dan sekarang Jingga. Dia sudah delapan bulan. Jadi  sudah bisa kutinggal semestinya."

Aku masih diam saja.

Mbak Utari tiba-tiba memelukku. "Nes, Kenes, adikku. Kamu andalan Mbak. Ayo, kita harus bikin keluarga ini ndak miskin lagi. Mbak capek jadi orang miskin. Selama Mbak mampu membanting tulang, Mbak akan banting tulang buatmu, Simbok dan Jingga. Itu yang dulu Mbak ucapkan di depan kuburan Bapak. Jangan sampai kamu bikin Mbak mengingkari janji Mbak sendiri ya?"

Aku lemas. Aku tak tahan lagi. Pertahananku bobol. Aku tergugu. Mbak Utari menggosok-gosok punggungku dengan lembut.

"Kita bisa, Nes. Kita pasti bisa. Hanya, kamu harus membantuku."

"Iya, Mbak. Terserah. Tapi kali ini Kenes minta, Mbak harus hati-hati. Kenes trauma, Mbak. Kenes takut Mbak Utari akan mengalami penyiksaan dan pelecehan lagi seperti kemarin. Mbak Utari ndak takut apa?" Aku mengulangi lagi pertanyaanku.

Mbak Utari hanya tersenyum.

"Sesungguhnya, aku takut, Nes. Takut banget."

* * *

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun