Mohon tunggu...
Red Carra
Red Carra Mohon Tunggu... -

Blogger. Visual Communicator. Web and Social Media Worker.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Hari Pahlawan] Tembang Kala Langit Jingga

10 November 2013   06:24 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:22 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Mbok?" Kupanggil Simbok begitu menjejak dalam rumah.

Dan lalu kulihat seseorang. Berdiri di sudut, nampak begitu bahagia melihatku. Kakakku semata wayang, Mbak Utari.

"Mbak! Kapan pulang?" Aku berlari mendapatinya. Kupeluk dia erat. Kutumpahkan semua rasa rindu yang tersimpan begitu lama.

Namun sedetik kemudian, aku terbelalak menatap ke arah bale-bale yang ada di belakang Mbak Utari.

"Mbak, bayi siapa itu?"

* * *

"... sudah dibegitukan dan Mbak masih ingin kembali lagi ke sana?" Aku membelalak tak percaya. "Yang benar saja!"

"Nes, nyadarlah kalau kita ini kekurangan. Ngurusin ketela di tegalan yang bukan punya sendiri itu kita bisa apa? Gaplek(2) itu lakunya juga berapa? Dulu pas Simbok masih ikut nyinden bareng rombongannya Lik Daman kita masih lumayan hidupnya. Sekarang? Apalagi sakit paru-paru Simbok makin parah begitu. Kirimanku memang kadang telat, tapi cukup kan?"

"Mbak Ut ndak takut apa, diperlakukan begitu lagi sama majikan?" Aku tajam memandang ke dalam bintik matanya.

"Yang kemarin itu aku memang salah, Nes. Aku diberangkatkan bukan oleh pihak yang semestinya. Jadi aku ndak bisa apa-apa ketika aku ada masalah. Yang ini besok, aku berangkat dari pihak resmi. Pasti aman, Nes. Kamu ndak usah khawatir."

Aku diam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun