Kita bisa mengubahnya menjadi pola yang lebih sehat, misalnya dengan memberikan pengertian pada anak atau menggunakan metode 'time out'.
Memang tidak semua orang cukup terampil untuk mengenali luka batin yang dimiliki dan memulihkannya.Â
Oleh karena itu, tidak ada salahnya melakukan konseling berkala dengan tenaga profesional kesehatan mental.Â
Jangan pernah ragu untuk konseling atau sekedar konsultasi. Di era ini banyak pelayanan konseling yang dilakukan secara online juga, sehingga dapat diakses dari mana pun.
Jangan mengabaikan relasi suami istri
Sekalipun sudah memiliki anak, sebaiknya hubungan dengan pasangan tetap diprioritaskan, tentu tanpa mengabaikan kebutuhan anak.Â
Suami istri yang harmonis dan memiliki hubungan yang sehat akan menjadi orang tua yang kokoh dan punya energi dalam mengasuh anak, sehingga dapat memberikan pola parenting yang sehat juga bagi anak.
Sebaliknya, relasi suami istri yang rapuh dapat membuat suami istri menjadi orang tua yang ringkih, sehingga mudah kehabisan energi dalam mengasuh anak, dan pada akhirnya cenderung memberikan pola parenting yang tidak sehat. Tanggung jawab pengasuhan bukan hanya berada di pundak ibu saja, tetapi juga menjadi tanggung jawab seorang ayah.Â
Suami wajib terlibat dalam pengasuhan karena suami istri adalah satu tim yang harus bekerja sama dalam mengasuh anak.Â
Tidak ada salahnya juga untuk suami istri melakukan konseling pasutri secara berkala sebagai upaya merawat hubungan.Â
Layanan konseling dapat diakses di layanan biro psikologi terdekat atau di instansi keagamaan yang menyediakan layanan konseling.