KesimpulanÂ
 Carl Rogers adalah psikolog humanistik yang menekankan perlunya sikap saling  menghormati dan tidak memihak (antara klien dan terapis) untuk membantu orang  mengatasi masalah kehidupan. Metode konseling yang disebut Client-Centered Therapy merupakan sebuah hasil karyanya masih banyak digunakan hingga saat  ini. Dua buah bukunya yang juga sangat terkenal adalah Client-Centered Therapy (1951)  dan On Becoming a Person (1961). Menurut Rogers, aktualisasi diri adalah motivasi bagi  individu yang sehat.Â
Dengan demikian, individu yang sadar dan rasional menjadi tidak  terkendali. Tiga komponen membentuk fondasi kunci dari teorinya. Organisme, bidang fenomena, dan diri.. Sifat-Sifat Khas Kepribadian Manusia, Terbuka (Opennes).  Sifat berhati-hati ( conscientiousness), Mudah bersepakat (agreeableness), Neurotisisme  (neuroticism). Congruen : Konselor menunjukkan sikap keaslian dan sesuai dengan citra  diri konselor yang apa adanya baik secara pribadi maupun profesional.Â
Konselor tidak  menutupi ataupun berpura-pura selama proses konseling. Emphaty : Empati adalah  kemampuan untuk memahami perspektif dan perasaan orang lain. Carl Rogers menjelaskan  konsep empati ini dengan internal frame of reference, yang berarti memahami orang lain  berdasarkan kerangka persepsi dan emosional orang lain. Unconditional Positive Regards : Konselor menerima konselinya tanpa syarat dan menunjukkan sikap yang hangat dan  positif menerima dan menghormati orang lain sebagai individu tanpa mengharapkan pujian  untuk diri mereka sendiri.
Â
DAFTAR PUSTAKAÂ
Â
Alwisol (2004), Psikologi Kepribadian, Malang: UMM Press
Â
Amalia, L. (2013). MENJELAJAHI DIRI Â Â Â Â Â DENGAN TEORI KEPRIBADIAN CARL R. ROGERS. M U A D D I B Vol.03 No.01, 87-98.
Â